Selasa, 02 Desember 2008

SSRI 2 ( Kontemporer )

KONTEMPORER / CONTEMPORARY ART

LATAR BELAKANG
Seni kontemporer bisa ditegaskan dengan berbagai cara sewaktu seni yang dihasilkan di titik sekarang ini pada waktunya atau seni menghasilkan sejak Perang Dunia II. The ketajaman kontemporer kata akan mendukung pandangan pertama, tetapi museum seni kontemporer secara umum menegaskan koleksi-koleksi mereka sebagai terdiri atas seni yang dihasilkan sejak Perang Dunia II.

LEMBAGA SENI KONTEMPORER
Seni kontemporer dipamerkan oleh balai seni kontemporer yang komersial, kolektor pribadi, perusahaan, di depan umum membiayai organisasi sastra, museum seni kontemporer atau oleh seniman sendiri di tempat yang dikelola oleh seniman. Seniman kontemporer disokong di samping dana bantuan, penghargaan dan hadiah serta oleh penjualan langsung kerja mereka.
Ada hubungan seksama organisasi seni kontemporer yang dibiayai di depan umum dan sektor komersial. Untuk kejadian, di Britania segenggam pedagang mewakili seniman yang ditampilkan dalam menuntun museum seni kontemporer yang dibiayai di depan umum.
Kolektor perseorangan bisa memegang cukup banyak pengaruh. Charles Saatchi sudah menguasai pasar seni kontemporer di Britania sejak 1980an; sub-judul 1999 buku Seniman Muda Inggris: Saatchi Decade penggunaan nama kolektor pribadi untuk menetapkan sedasawarsa seluruh produksi seni kontemporer.
Perusahaan sudah mencoba mengintegrasikan sendiri ke dalam dunia seni kontemporer: memamerkan seni kontemporer dalam tempat mereka, mengorganisir dan mensponsori pengahargaan seni kontemporer dan pembangunan di atas koleksi-koleksi besar.
Lembaga seni sudah dicela karena mengatur apa yang ditunjuk sebagai seni kontemporer. Seni orang luar, untuk kejadian, adalah seni yang kontemporer secara harfiah, di itu dihasilkan pada masa kini. Tetapi, tidak dipertimbangkan oleh sebab itu karena seniman otodidak dan diambil untuk bekerja di luar seni konteks sejarah. Aktivitas Keahlian, seperti pola tekstil, juga ditiadakan dari bidang seni kontemporer, meskipun ada hadirin besar untuk pameran. Perhatian didatangkan sampai cara bahwa benda keahlian harus menganut nilai khusus untuk diterima.
"Benda keramik yang dimaksudkan sewaktu komentar subversif atas sifat kecantikan lebih mungkin sesuai dengan definisi seni kontemporer daripada yang benar-benar indah." Di sembarang satu waktu tempat atau kelompok khusus seniman bisa mempunyai pengaruh kuat atas seni kontemporer yang dihasilkan secara global; untuk kejadian seniman New York.

SEJARAH
a. 1950an
Abstract Expresionism
Abstract Expressionism merupakan gerakan seni di Amerika setelah Perang Dunia II. Gerakan ini merupakan gerakan spesifik Amerika yang pertama untuk mendapatkan pengaruh dunia dan menjadikan kota New York sebagai pusat dari kesenian dunia, posisi yang sebelumnya dipegang oleh Paris.
Meskipun istilah “abstact expressionism” pertama kali diterapkan pada kesenian Amerika pada tahun 1946 oleh kritikus seni Robert Coates, namun sebenarnya istilah tersebut telah digunakan di Jerman pada tahun 1919 dalam majalah Der Sturm. Di Amerika Serikat, Alfred Barr merupakan orang pertama yang menggunakan istilah ini pada 1929 dalam hubungan kerja dengan Wassily Kandinsky.
Gaya dari pergerakan ini secara teknis merupakan surealisme dengan penekanan pada kreasi yang spontan, otomatis dan di bawah sadar.
Contoh karya:

Jackson Pollock, No. 5, 1948

Bay Area Figurative Movement
Gerakan ini terjadi pada pertengahan abad 20 yang dilakukan oleh sekelompok seniman di wilayah tanjung San Fransisco yang meninggalkan gaya Abstract Expressionism dengan tujuan untuk kembali pada lukisan figurative sepanjang tahun 1950 sampai 1960an.
Sepanjang dua dekade, gerakan seni ini sering terpecah menjadi tiga kelompok atau generasi: First Generation, Bridge Generation, dan Second Generation.
Contoh Karya:

Richard Diebenkorn, Cityscape I (Landscape No. 1), 1963, oil on canvas, San Francisco Museum of Modern Art

Lyrical Abstraction
Lyrical abstraction menunjuk pada dua gerakan yang berbeda dalam lukisan Modernis pasca perang. Lyrical abstraction merupakan istilah yang dipakai oleh Larry Aldrich pada 1969 untuk menjelaskan apa yang Aldrich katakana ketika ia melihal studio dari banyak seniman pada saat itu.
Lyrical abstraction adalah jenis lukisan abstrak yang bebas yang muncul pada pertengahan 1960an ketika pelukis abstrak kembali ke keberagaman bentuk, gambar, ekspresionisme dengan fokus yang menonjol pada proses, gestalt dan komposisi pengulangan.
Contoh karya:

Goal', acrylic on canvas painting by Charles Arnoldi, 2003

NEW YORK SCHOOL
Sekolah New York (synonymous dengan melukis ekspresionis yang abstrak) adalah sekelompok informal penyair Amerika, pelukis, penari, dan musisi aktif di 1950s, 1960s di New York City. Penyair, pelukis, penggubah, penari, dan musisi sering mengambil ilham dari Surrealisme dan gerakan seni avant-garde kontemporer, di gaya melukis abstrak yang mementingkan efek spontanitas khusus, abstrak expressionism, Jazz, improvisational teater, musik percobaan, dan interaksi teman di lingkaran ujung tombak dunia seni Kota New York.
Sekolah New York yang melambangkan abstrak New York expressionists 1950s dicatat lewat rentetan panitia seniman invitational pameran yang mulai dengan Pameran Seni Jalan ke9 pada 1951 dan mengikui di samping pameran berurutan di Balai Stabil, NYC: Second Annual Exhibition of Painting dan Seni Pahat, 1953; Third Annual Exhibition of Painting dan Seni Pahat, 1954; Fourth Annual Exhibition of Painting dan Seni Pahat, 1955; Fifth Annual Exhibitions of Painting dan Seni Pahat, 1956 dan Sixth New York Artists’ Annual Exhibition, 1957.



b. 1960an
Abstract Expressionism

Bay Area Figurative Movement

Color Field
Lukisan Color Field merupakan suatu gaya abstrak yang muncul pada tahun 1950 setelah Abstract Ekspressionism dan dikarakterisktikan dengan lukisan kanvas abstrak yang dominant dengan warna-warna solid. Beberapa alternative dari gaya ini adalah abstrak kromatis, tetapi hanya sedikit.
Contoh karya:

Jack Bush, jk, acrylic on canvas, 1968


Computer Art
Computer art adalah seni dimana computer memegang peranan penting dalam proses produksi atau display dari hasil karya tersebut. Seni ini dapat berupa gambar, suara, animasi, video, CD-ROM, DVD-ROM, videogame, website, algoritma, pertunjukan atau instalasi galeri. Seorang seniman dapat menkombinasikan lukisan tradisional dengan seni algoritma dan teknik digital lainnya.
Tokoh-tokoh terkemuka computer art antara lain: Joseph Nechvatal, Matthias Groebel, George Grie, dan John Lansdown.
Contoh karya:

Joseph Nechvatal 2004 Orgiastic abattOir


Conceptual Art
Conceptual art merupakan kesenian dimana konsep atau ide termasuk dalam pengerjaan dan mengambil alih masalah estetika tradisional dan bahan.
“In conceptual art the idea or concept is the most important aspect of the work. When an artist uses a conceptual form of art, it means that all of the planning and decisions are made beforehand and the execution is a perfunctory affair. The idea becomes a machine that makes the art.” – Sol LeWitt, "Paragraphs on Conceptual Art", Artforum, June 1967.
Contoh Karya:

Joseph Kosuth, One and Three Chairs (1965)


Fluxus
Istilah Fluxus berasal dari bahasa latin yang berarti mengalir. Fluxus merupakan jaringan internasional dari seniman, composer, dan desainer yang bertujuan untuk menyatukan media artistik dan disiplin yang berbeda-beda. Fluxus seringkali diartikan sebagai antarmedia, istilah yang digunakan oleh seniman Fluxus, Dick Higgins dalam sebuah esai yang terkenal pada tahun 1966.
Contoh karya:


'Video Flag', synchronized video playback on 70 CRT monitors by Nam June Paik, 1958-1969, Hirshhorn Museum and Sculpture Garden


Happening
Happening merupakan sebuah pertunjukan, acara, atau situasi yang dapat dikategorikan sebagai seni. Kunci dari Happening adalah terencana, namun beberapa seniman tetap menyisakan ruang untuk improvisasi.
Contoh karya:


Survival Research Laboratories Performance in L.A. 2006


Hard-Edge Painting
Hard-edge painting merupakan lukisan yang di dalamnya berisi sisi yang lurus dan kasar yang konsisten secara geometris. Lukisan ini mencakup penggunaan warna solid, kerapian, dan bentuk-bentuk yang teratur di seluruh kanvas. Gaya lukis Hard-edge berkaitan dengan Geometric abstraction, Post-painterly Abstraction, dan Color Field painting. Istilah Hard-edge painting digunakan pertama kali oleh penulis, curator, dan kritikus seni, Julis Langsner pada 1959 untuk menjelaskan karya dari pelukis California.
Istilah hard edge mengacu kepada transisi warna dari suatu tepi area ke warna di area lain. Warna-warna pada satu area konsisten dan homogen. Hard-edge dapat berupa figuratif atau pun abstrak.
Contoh karya:


Kenneth Noland, Warm Above, 1968, classic example of hard-edge stripe paintings


Lyrical Abstraction


Minimlism
Minimalism atau minimalisme menunjuk pada pergerakan dalam berbagai bentuk dari seni dan desain, terutama seni visual dan musik, dimana karya diturunkan pada bentuk-bentuk yang paling dasar atau fundamental. Seniman dari pergerakan ini termasuk di antaranya adalah Donald Judd, Agnes Martin dan Frank Stella. Minimalism berakar dari aspek reduksi dari modernisme dan sering kali diintepretasikan sebagai reaksi perlawanan terhadap abstract expressionism dan sebuah jembatan ke seni postmodern.
Contoh karya:

New Piece', sculpture by Tony Smith, 1966, Loretto Park (Houston, Texas)


Neo-Dada
Neo-Dada diterapkan sebagian besar dalam seni visual, serupa dengan metode atau maksud dari seni Dada sebelumnya. Neo-Dada dapat dikarakteristikan dengan penggunaan bahan-bahan modern, gambar-gambar terkenal dan kekontrasan yang absurd.
Istilah ini dipopulerkan oleh Barbara Rose pada 1960 dan menunjuk pada sekelompok karya yang diciptakan dalam dekade tersebut. Pada waktu belakangan ini, istilah neo-Dadaists digunakan untuk suatu kelompok seniman internasional yang dikenal sebagai Kroesos foundation yang dipimpin oleh Mark Divo.
Contoh karya:

Scent (1973-4) by Jasper Johns


New York School
Merupakan kelompok informal dari penyair, penari dan pemusik Amerika yang aktif pada tahun 1950an dan 1960an di kota New York. Penyair, pelukis, composer, penari dan pemusik seringkali mendapatkan inspirasi dari surealisme dan pergerakan seni avant-garde, lukisan action, abstract expressionism, jazz, teater, musik dan interaksi dari teman-teman di NYC.


Nouveu Realisme
Menunjuk pada pergerakan seni pada tahun 1960 oleh kritikus seni Pierre Restany dan pelukis Yves Klein pada pertujukan koleksi pertama di galeri Apollinaire di Milan. Pierre Restany menulis manifesto untuk kelompok tersebut yang berjudul “Constitutive Declaration of New Realism” pada April 1960.
Pergerakan ini mendapatkan kesulitan untuk mempertahankan kesatuan program setelah kematian Yves Klein.
Contoh Karya:

Travailleurs Communistes by Raymond Hains


Op Art
Juga dikenal sebagai Optical Art, adalah seni visual, terutama pada lukisan yang menggunakan ilusi optical. Optical art juga dikenal sebagai abstraksi geometris dan hard-edge abstraction.
Optical art merupakan metode lukisan yang memperhatikan interaksi antara ilusi dan latar lukisan dan juga antara pengertian dan penglihatan. Karya Optical art umumnya abstrak dan sebagian besar menggunakan warna hitam dan putih.
Contoh Karya :

Movement in Squares, by Bridget Riley, 1961.
Not to be confused with pop art or plop art.


Performance Art
Adalah seni dimana aksi dari individu atau kelompok pada tempat tertentu dan saat tertentu. Performance art dapat terjadi pada situasi apapun yang melibatkan empat elemen dasar: waktu, ruang, tubuh pelaku dan hubungan antara pelaku dan penonton.
Contoh karya:

Photograph of a performance by Yves Klein at Rue Gentil-Bernard, Fontenay-aux-Roses, October 1960, by Harry Shunk. Le Saut dans le Vide (Leap into the Void)


Pop Art
Merupakan pergerakan seni visual yang muncul pada pertengahan 1950 di Inggris dan pada akhir 1950 di Amerika. Pop Art menentang tradisi dengan menggunakan produksi massal terhadap karya seni. Pop art adalah pergerakan seni utama yang terjadi pada abad 20, dicirikan dengan tema dan teknik yang diambil dari kebudayaan massal seperti, periklanan, komik, dan objek budaya umum.
Contoh karya:

Roy Lichtenstein. Drowning Girl (1963). On display at the Museum of Modern Art, New York.


Postminimalism
Ialah istilah yang digunakan untuk menunjuk pada beragam bidang artistik yang berusaha untuk mengembangkan dan meninjau ulang keindahan dari minimalisme. Istilah ini biasa berkaitan dengan musik dan seni visual.
Contoh karya:

Cloud Gate, Anish Kapoor, Millennium Park, Chicago, 2004


Washington Color School
Sebuah pergerakan dari tahun 1960, Washington Color School merupakan sekelompok pelukis yang memanjang karya-karya di pameran Washington Color Painters di Washington Gallery of Modern Art di Washington DC.
Seniman Washington Color School sebagian besar melukis karya-karya abstrak dan berpusat pada pergerakan color field yang lebih besar.
Contoh karya:

Kenneth Noland, Bridge, 1964, Noland was a prominent member of the Washington Color School. Bridge is from his Chevron Series.

c. 1970an
Arte Povera
Istilah Arte Povera (Italia untuk "Seni Miskin") telah diperkenalkan oleh kritikus seni dan kurator Italia, Germano Celant, pada tahun 1967.
Serangkaian pameran pentingnya memberikan identitas kolektif untuk sejumlah seniman muda Italia yang berbasis di Turin, Milan, Genoa dan Roma. Mereka yang bekerja ditandai dengan penggunaan media sangat murah. Bahan material umum seperti stik, batu, batu berwarna abu-abu, tali dan besi.
Istilah "Seni Miskin" bukan sebuah serangan pada seniman, tetapi referensi untuk fakta bahwa setiap lelaki atau perempuan miskin dapat ikut terlibat dalam pergerakan seni ini. Gerakan ini terutama berpengaruh pada awal tahun 1970-an di negara-negara dengan populasi imigran besar Italia, seperti Australia dimana besar lokal praktisi termasuk John Davis dan Domenico De clarion.


Ascii Art
Seni ASCII adalah seni media yang bergantung pada komputer untuk presentasi dan terdiri dari gambar-gambar yang disatukan bersama.
Istilah ini juga ditulis secara luas digunakan untuk merujuk kepada teks berbasis seni secara umum. Seni ASCII dapat dibuat dengan editor teks apapun, dan sering digunakan dengan bentuk bahasa yang bebas.
Kebanyakan contoh seni ASCII tetap memerlukan font-lebar (non-proporsional font, seperti pada mesin ketik tradisional)
Contoh seni ASCII yang tertua adalah oleh ciptaan pelopor seni komputer Kenneth Knowlton dari sekitar tahun 1966, yang telah bekerja untuk Bell Labs pada saat itu. "Studi di Persepsi saya" oleh Ken Knowlton dan Leon Harmon dari 1966 menunjukkan beberapa contoh awal mereka seni ASCII.
Salah satu alasan utama seni ASCII lahir karena awalnya adalah printer sering kekurangan kemampuan dalam bentuk grafis sehingga kemampuan dan karakter digunakan sebagai tanda grafis.



Sebuah truk tangki dan tank yang dibuat dengan menggunakan seni ASCII.
Beberapa contoh populer untuk tujuan demonstrasi. Ratusan teks Smiley yang berbeda dikembangkan dari waktu ke waktu, tetapi hanya beberapa yang umumnya diterima, digunakan dan dipahami.


Icon arti icon arti
:) Klasik smile : ') senang menangis
: ( Klasik sedih :-o menganga
:-) Tersenyum : D tawa
>:) Kejahatan meringis % (bingung
: B- penunggangnya gigi B) smiley dengan kacamata
: - # Dengan kawat gigi : @ menjerit
: P lidah pelekatan keluar (aneh) >: @ marah
: / Atau: \ bodoh : -0 teriak, terkejut
;) Kedipan senyum (: D gosip, blabbermouth
/:) Satu alis dibangkitkan 8) Keren
XD tertawa dengan keras : - & lidah terikat



Body art


Tata rias Kadakali yang kompleks merupakan bentuk seni tubuh

Seni tubuh adalah seni yang dibuat di, dengan, atau yang terdiri dari, tubuh manusia. Yang paling umum bentuk seni tubuh adalah tato dan piercings tubuh,dan jenis lain termasuk scarification, scalpelling, pembentukan tubuh (misalnya pemakaian corset), tato sebadan penuh dan lukisan pada tubuh.
Seni tubuh lebih ekstrim dapat melibatkan hal-hal seperti Kecacatan permanen atau mendorong tubuh ke keterbatasan kondisi fisik. Misalnya, salah satu karya Marina Abramovic yang menari hingga ia jatuh kelelahan.
Seni tubuh bahkan dapat terdiri dari penataan dan pemotongan yang diawetkan, seperti dalam kasus plastinated badan yang digunakan dalam perjalanan pameran dunia seni tubuh.
Seni tubuh juga merupakan sub-kategori seni, di mana seniman menggunakan atau menyalahgunaan tubuh mereka sendiri untuk membuat pernyataan khusus mereka.

Youri Messen-Jaschin 1998: Halloween Mortagon 2007: Lizard Butterfly (2007)


Artist's book
Seniman 'buku adalah karya seni diwujudkan dalam bentuk buku. Mereka biasanya diterbitkan dalam edisi kecil, walaupun kadang-kadang mereka adalah satu-dari-bentuk objek yang disebut buku seni. Meskipun seniman telah aktif dalam pencetakan buku dan produksi selama berabad-abad, tetapi seni buku baru eksis pada akhir abad 20.



Twentysix Gasoline Stations, 1963 oleh Ed Ruscha Blake's frontispiece for Songs of Innocence and of Experience


A double spread from Klänge by Kandinsky, 1912


Feminist art movement
Feminist art movement merujuk kepada upaya untuk membuat seni yang mencerminkan kehidupan perempuan, serta untuk mengubah fondasi untuk produksi dan penerimaan seni kontemporer. Feminist art movement juga berusaha untuk membawa lebih banyak perempuan ke dalam sejarah seni dan praktek seni.
Sesuai dengan perkembangan umum dalam feminisme, gerakan dimulai pada akhir tahun 1960-an dan berkembang sepanjang tahun 1970-an sebagai hasil dari apa yang disebut gelombang ketiga feminisme; dampaknya terus hingga saat ini.
Tokoh-tokoh Feminist art movement adalah seniman Judy Chicago Miriam Schapiro, pendiri pertama dikenal pejuang hak-hak wanita Seni Program (di California), Suzanne renda, Iman tanaman liar, Martha Rosler, Mary Kelly, Kate Millett, Nancy Spero, Iman Ringgold, Wayne Juni, Sheila Levrant de Bretteville, Dara Birnbaum, seni-dunia yang agitators gerilya Girls dan kritikus, sejarawan, dan kurator Lucy Lippard, Griselda Pollock, Arlene Raven, Catherine de Zegher, dan Eleanor Tufts.

Carolee Schneemann performing her piece Interior Scrol

Installation art
Seni instalasi menggunakan material-material seni pahat dan media lainnya untuk mengubah cara tertentu menciptakan suasana ruangan yang berbeda (berseni). Seni Instalasi tidak harus dibatasi untuk ruang galeri tetapi dapat juga menggunakan material intervensi sehari-hari di ruang publik atau swasta.
Instalasi seni mencakup hampir semua media untuk menciptakan sebuah pengalaman dalam lingkungan tertentu. Material yang digunakan dalam instalasi seni kontemporer dari berbagai bahan alami sehari-hari.

Rachel Whitread. Embankment at Tate Modern.


Land art
Land’s art, Earthworks, atau Seni bumi merupakan gerakan seni yang muncul di Amerika Serikat pada akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an, yang di alam dan karya seni yang inextricably terkait.
Karya seni ini sering diadakan di kawasan terbuka, baik yang terletak jauh dari pemukiman, maupun di kawasan dengan kondisi alam yang kurang baik. Banyak dari pertama bekerja, dibuat dari pasir di Nevada, New Mexico, Utah atau Arizona adalah tdk kekal di alam dan sekarang hanya ada sebagai rekaman video atau dokumen fotografi.

The Spiral Jetty from atop Rozel Point, in mid-April 2005.

d. 1980an
Appropriation Art
Untuk menyediakan sesuatu melibatkan menerima milik itu. Di sastra visual, jatah masa sering merujuk pada penggunaan elemen yang dipinjam di ciptaan kerja baru. Elemen yang dipinjam mungkin termasuk tampilan, bentuk atau gaya dari sejarah seni atau dari kebudayaan populer, atau bahan dan teknik dari konteks non-seni. Sejak 1980s masa juga sudah merujuk lebih khas ke mengutip kerja seniman lain untuk membuat karya baru. Kerja baru sebetulnya tidak mengubah yang asli pada haketatnya; kerja baru mempergunakan yang asli untuk menimbulkan perbaikan baru. Di kebanyakan kasus sisa asli dapat dicapai sebagai yang asli, tanpa uang kembalian.
Composition with mixed media – Majid Fahrani

Composition with Fruit, Guitar and Glass. 1912. Pablo Picasso.


Demoscene
Demoscene adalah cabang kebudayaan seni komputer bahwa berspesialisasi dalam di menghasilkan demos, yang adalah pemberian audio-visual yang tak interaktif yang jalan di waktu sebenarnya di atas komputer. Cita-cita utama demo akan berlagak menyusun, artistik, dan ketrampilan musik. Demoscene terlebih dulu muncul selama era sebanyak 8 bit pada komputer seperti Komodor 64 dan ZX Spectrum, dan datang ke keulungan selama kenaikan 16/32-sebagian komputer rumah (Atari ST dan Amiga). Pada tahun-tahun awal, demos mempunyai hubungan kuat dengan perangkat halus pecah. Ketika program gila dimulai, keripik atau timnya akan menerima kredit dengan graphical perkenalan mengadakan "derak intro" (memperpendek cracktro). Nanti, pembuatan intros dan standalone demos berkembang ke dalam orang yang tidak berpartai cabang kebudayaan baru perangkat halus (pembajakan) adegan / scene.


Electronic Art
Seni elektronik adalah bentuk seni yang memakai media elektronik atau, lebih luas, merujuk pada teknologi dan/atau media elektronik. Berhubungan dengan seni informasi, seni media baru, seni video, seni digital, seni interaktif, seni internet, dan musik elektronik. Dipertimbangkan outgrowth seni konseptual dan seni sistem.

An example of an image produced by the automatic running of filters in Adobe Photoshop Elements


Stelarc Parasite: Event for Invaded and Involuntary Body, at the 1997 Ars Electronica Festival


Figuration Libre
Figuration Libre adalah gerakan seni Perancis 1980an. Adalah kesepadanan Perancis Melukis Jelek dan Neo- expressionism di Amerika dan Eropa, Junge Wilde di Jerman dan Transvanguardia di Itali. Masa dibikin oleh Fluxus seniman Ben Vautier.
Kelompok dibentuk pada 1981 oleh Robert Combas, Remi Blanchard, François Boisrond dan Hervé Di Rosa. Figur Lain termasuk Richard Di Rosa dan Louis Jammes.
Antara 1982 dan 1985, seniman ini ditunjukkan di samping orang Amerika mereka rekan imbangan Keith Haring, Jean-Michel Basquiat, dan Kenny Scharf di New York City, London, Pittsburgh dan Paris. Free Figuration bisa diterjemahkan sebagai “Free Style”.


Grafitti Art
Grafiti adalah kegiatan seni rupa yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan kalimat tertentu di atas dinding. Alat yang digunakan biasanya cat semprot kaleng.
Kebiasaan melukis di dinding bermula dari manusia primitif sebagai cara mengkomunikasikan perburuan. Pada masa ini, grafitty digunakan sebagai sarana mistisme dan spiritual untuk membangkitkan semangat berburu.Perkembangan kesenian di zaman Mesir kuno juga memperlihatkan aktivitas melukis di dinding-dinding piramida. Lukisan ini mengkomunikasikan alam lain yang ditemui seorang pharaoh (Firaun) setelah dimumikan. Kegiatan grafiti sebagai sarana menunjukkan ketidak puasan baru dimulai pada zaman Romawi dengan bukti adanya lukisan sindiran terhadap pemerintahan di dinding-dinding bangunan. Lukisan ini ditemukan di reruntuhan kota Pompeii. Sementara di Roma sendiri dipakai sebagai alat propaganda untuk mendiskreditkan pemeluk kristen yang pada zaman itu dilarang kaisar.

Grafiti di Pompeii. Grafiti ini mengandung tulisan rakyat yang menggunakan bahasa Latin Rakyatdan bukan bahasa Latin Klasik.
Adanya kelas-kelas sosial yang terpisah terlalu jauh menimbulkan kesulitan bagi masyarakat golongan tertentu untuk mengekspresikan kegiatan seninya. Akibatnya beberapa individu menggunakan sarana yang hampir tersedia di seluruh kota, yaitu dinding. Pendidikan kesenian yang kurang menyebabkan objek yang sering muncul di grafiti berupa tulisan-tulisan atau sandi yang hanya dipahami golongan tertentu. Biasanya karya ini menunjukkan ketidak puasan terhadap keadaan sosial yang mereka alami. Meskipun grafiti pada umumnya bersifat merusak dan menyebabkan tingginya biaya pemeliharaan kebersihan kota, namun grafiti tetap merupakan ekspresi seni yang harus dihargai. Ada banyak sekali seniman terkenal yang mengawali karirnya dari kegiatan grafiti.

Grafiti pada Tembok Pemisah Israel di Israel-Palestina.
Fungsi graffiti :
• Bahasa rahasia kelompok tertentu.
• Sarana ekspresi ketidak puasan terhadap keadaan sosial.
• Sarana pemberontakan.
• Sarana ekspresi ketakutan terhadap kondisi politik dan sosial.


Live Art
Seni hidup adalah masa dulu biasa menggambarkan semua perbuatan perbuatan yang dilakukan oleh seorang seniman sebagai karya seni. Masa terdapat ke dalam penggunaan dalam Kerajaan Inggris di tengah 1980an untuk mengakui baik perbuatan baru maupun yang sudah ada kerja yang didasarkan (seperti Kejadian) sebagai bentuk perasaan kreatif yang tak hanya mandiri bentuk seni rupa yang tradisional, tetapi juga teater dan tarian.
Agen Perkembangan Seni Hidup di London menggambarkan Seni Hidup sebagai follows:
"Live Art sebaiknya tidak dimengerti sebagai deskripsi artform tetapi sebagai strategi ke ‘include’ keanekaragaman latihan dan seniman yang lain mungkin menemukan jati dirinya ‘excluded’ dari bermacam-macam kebijakan dan penyediaan dan bermacam-macam curatorial konteks dan perdebatan kritis." LADA
Live Art juga bisa diserahkan ke sebagai "seni yang berbahan dasar waktu", sebagai eksplorasi temporality adalah tema pokok perbuatan baru saja karya yang didasarkan.


Mail Art
Seni pos adalah seni yang memakai sistem pos sebagai medium. Seni pos masa bisa merujuk pada pesan perseorangan, medium lewat yang itu ditembakkan, atau gaya artistik. Seni pos juga dikenal sebagai seni pos dan kadang-kadang diserahkan ke sebagai Korespondensi/Seni Pos (CMA).
Seniman pos biasanya bertukaran hal-hal yang berumur pendek di bentuk surat bergambar, zines, rubberstamped, menghiasi atau menghiasi amplop, trading card seniman, kartu pos, artistamps, faux meterai, pos-wawancara, pos telanjang, buku persahabatan, decos, dan benda tiga dimensi.
Jaringan seni pos internasional yang nirbangun, melibatkan ribuan peserta di di atas lima puluh negara, berkembang di antara 1950an dan 1990an. Dipengaruhi oleh gerakan lain, termasuk Dada dan Fluxus.
Satu tema di seni pos ialah bahwa tanpa perdagangan bertukaran; seni pos awal ialah, antara lain, penghinaan seni balai, pertunjukan dewan juri, dan keeksklusifan di seni. Pepatah di gerakan seni pos adalah "pengirim menerima", berarti yang satu itu tidak boleh mengharapkan seni pos untuk ditembakkan ke satu orang kecuali kalau sesuatu ialah juga secara aktif mengambil bagian di gerak-gerik.


Neo-conceptual Art
Neo-seni konseptual menggambarkan seni berlatih di 1980an dan teristimewa 1990an sehingga kini yang mendapat dari gerakan seni konseptual 1960an dan 1970an. Inisiatif berikut ini sudah termasuk Conceptualists Moskow, Amerika Serikat neo-conceptualsits seperti Cindy Sherman dan Seniman Muda Inggris, khususnya Damien Hirst dan Tracey Emin di Kerajaan Inggris, di mana ada juga Stuckism gerak-gerik tandingan dan kritik dari 1970s Seni kelompok seni dan Bahasa konseptual.

John LeKay. Untitled, 1991, ladder and wheelchair


Neoexpressionism
Neo-expressionism adalah gaya melukis modern yang muncul di akhir 1970an dan menguasai pasar seni sampai pertengahan-1980an. Berhubungan dengan American Lyrical Abstraction berkembang di Eropa sebagai reaksi pada yang konseptual dan minimalistic seni 1970an. Neo-expressionists kembali ke menggambarkan benda dapat dikenali, seperti badan manusia (walaupun kadang-kadang dengan cara yang abstrak pada hakekatnya), di cara kasar dan mengharukan secara sengit yang memakai warna hidup dan keselarasan warna biasa. Secara lahiriah diilhami oleh pelukis Ekspresionis Jerman yang apa yang dinamakan -- Emil Nolde, Max Beckmann, George Grosz -- dan lain memancing emosi seniman seperti James Ensor dan Edvard Munch. Neo-expressionists kadang-kadang menyebut Neue Wilde (‘The New Wild Ones’; 'New Fauves' akan lebih baik dalam mempertemukan arti dari hubungan).


Transgressive Art
Seni Transgressive merujuk pada bentuk seni tujuan itu untuk melanggar; i.e. untuk menggusarkan atau melanggar adat-istiadat dan moral. Trangressive terlebih dulu dipakai oleh sutradara asal Amerika Nick Zedd dan Bioskop transgressive miliknya pada 1985. Zedd mempergunakannya untuk menggambarkan warisannya dengan sutradara papan bawah seperti Andy Warhol, John Waters, dan Kenneth Anger, dan hubungan nya dengan kawan sebaya nya pada awal tahun ‘80an.


Video Installation
Instalasi video adalah metode seni kontemporer yang menggabungkan teknologi video dengan seni instalasi. Adalah bentuk seni yang menggunakan semua aspek lingkungan sekitarnyanya sebagai kendaraan mengharukan hadirin. Asalnya melacak kembali ke kelahiran seni video di 1970an, sudah bertambah di kepopuleran sewaktu alat produksi video digital sudah menjadi lebih mudah dapat dicapai. Hari ini, instalasi video ada di mana-mana, kelihatan di tingkat nada lingkungan -- dari balai dan museum kepada bidang yang diperluas yang memasukkan kerja tempat-spesifik di perkotaan atau industri pemandangan. Format populer termasuk kerja pemantau, pengerasan, dan perbuatan. Satu-satunya syarat adalah listrik dan kegelapan.

e. 1990an
CYNICAL REALISM
Adalah sebuah gerakan seni kontemporer dalam seni china, terutama dalam bentuk lukisan yang mulai tahun 1990an. Bermulai di Beijing dan menjadi seni modern China yang paling populer di pusat China. Seni ini terus berkembang dari keteguhan ekspresi individual dari para seniman China yang melawan pikiran kolektif yang sudah ada sejak revolusi budaya. Tema utama yang diangkat focus kepada social politik dan kejadian-kejadian sejak revolusi Cina (1911) hingga sekarang. Biasanya mengandung humor dan post-ironi yang mengambil perspektif realis dan interpretasi mengenai transisi masyarakat China yang telah dilalui dari masa komunis hingga sekarang; industrialisasi dan modernisasi. Tokoh-tokoh yang berhubungan dengan seni ini adalah Fang Lijun, Liu Wei, dan Yue Minjun.


INFORMATION ART
Merupakan kelanjutan dari elekctronic art yang bersintesis computer science, teknologi informasi, dan beberapa bentuk seni klasik termasuk performance art, visual art, new media art dan conceptual art. Biasanya termasuk interaksi dengan computer yang artistik yang dihasilkan berdasarkan proses pengolahan data yang besar.
Informasi mengiringi pameran tahun 1970 yang diselenggarakan oleh Kynaston McShine yang dipanggil “information”, yang diadakan di Musem of Modern Art di New York. Pertunjukkanya secar formal menghadirkan conceptual art yang dipelopori di Amerika Serikat. Peloporan ini kemudian menyebar ke seluruh dunia. Tren konseptual ini juga diikuti dengan Experiments in Art dan Technology yang dikenal dengan sebagai E.A.T.
Data information art dapat dimanifestasikan menggunakan foto, data sensus, micropayments, profil pribadi dan ekspresi, video klip, hasil mesin pencari, lukisan digital, jaringan sinyal dan prose.

Kynaston McShine “Information”


INTERNET ART
Biasa dikenal juga dengan net art, adalah sebuah seni atau produk budaya yang menggunakan internet sebagai medium utama. Dalam beberapa kasus, internet sendiri adalah bagian eksplisit suatu subjek. Seniman yang berkecimpung di dalam ini terkadang dinamai net artists. Internet art tidak selalu hasil karya yang dipublikasikan ke internet untuk galeri online, portfolio, atau arsip. Akan tetapi, hasil karya seninya sengaja dibuat untuk internet dan memiliki keuntungan satu atau lebih dari teknologinya sehingga dapat dikatakan sebuah internet art bukan dokumentasi online.
Internet art dapat diaktualisasikan dengan berbagai macam cara seperti melalui websites, e-mail, internet yang berbasis software orisinil (seperti game), jaringan internet, video atau radio, tampilan jaringan (contohnya chatting). Net-poetry, network narrative, dan cyberformance adalah seni yang berkembang dalam lingkup internet art. Internet art overlap dengan genre computer yang lain seperti new media art, electronic art, software art, dan generative art.

MASSURREALISM
Massurrealism adalah sebuah nama yang diperuntukkan bagi sebuah genre seni yang dikarakteristikkan oleh konvergen dari surrealism dan mass media, termasuk di dalamnya pengaruh pop art.
Gaya ini adalah pekembangan surealis yang menekankan pada efek teknologi dan mass media pada image surealis kontemporer. Tahun 1992, James Seehafer sulit memberikan penjelasan untuk karakteristik dari tipe yang dia lakukan yang merupakan gabungan elemen dari surealis dan mass media, kemudian dikenal dengan teknologi dan pop art “a form of technology art”. Dia memulai karyanya dengan menggunakan kereta belanja yang “represented American mass-consumerism that fuels mass-media” dan kemudian bekerja sama dengan kolega dari fotokopi dan cat spray dengan medium seniman tradisional dari cat minyak. Pada tahun 1995, dia membentuk sebuah kelompok kecil dekat New York dan menemukan sebuah cyber-café lokal domana ia memulai mengirim tentang masurealis di grup seni internet, yang kemudian menginspirasikan beberapa murid seni Jerman untuk mengadakan pertunjukkan masurealis. Di tahun berikutnya ia memulai website pribadi yaitu www.massurealism.com dan mulai menerima pekerjaan dari seniman lain.
Menurut Seehaver perbedaan antara surealis dan massurealis adalah fondasi pada awal abad 20 di eropa sebelum penyebaran mass media elektronik. Sangat sulit membedakan style visual massurealis, meskipun karakteritik umum adalah pengunaan teknologi modern untuk mengkombinasikan akses tradisional surealis kepada ketidaksadaran pada kontrasiksi ironis dari pop art.
Beberapa seniman massurealis : Alan King, Ginnie Gardiner, Cecil Touchon

Melanie Marie Kreuzhof. “Die tote Stadt”. Mixed media- 2004


NEW MEDIA ART
New media art adalah sebuah genre seni yang banyak memasukkan hasil karya yang dibuat dengan new media technologies, termasuk di dalamnya digital art, komputer grafis, komputer animasi, internet art, interactive art technologies, komputer reobotik, dan seni sebagai bioteknologi. Perbedaannya adalah menghasilkan objek budaya yang berbeda dari media art yang lama (contohnya : lukisan tradisional, sculpture). Hal ini berhubungan dengan medium yang sebagai kuci dari seni kontemporer dan sekarang di beberapa sekolah seni menawarkan program “new Genres” atau “New Media”.
New media berhubungan dengan warisan dari telekomunikasi, mass media, dan pengriman karya seni mode digital dengan lingkup praktek na dari konseptual hingga virtual art, performance ke installation.
Asal dari new media art dapat diikuti dari gerakan invensi fotografi pada abad 19 seperti zoetrope (1834), the praxinoscope (1877) dan Eadweard Muybridge;s zoopraxiscope (1879). Pada tahun 1960an perkembangan teknologi video mengahasilkan eksperimen media art seperti Nam June Paik da Wolf Vostell, dan multimedia performances dari Fluxus. Kemajuan dalam bioteknolgi juga membuat seniman Eduardo Kac untuk mulai menjelajah medium DNA kuno dan genetika.

Eduardo Kac. Seni instalasi “Genesis”. Ars Electronica 1999

Sesuai degan buku “New Media Art” karangan Mark Tribe dan Reena Jena, karya new media art kontemporer banyak berhubungan dengna seni komputer, kolaborasi, identitas, kecocokan dan sumber terbuka, telepresence dan surveillance, parodi seperti intervensi dan hacktivism. Interkoneksi dan interaktif dari internet juga berjuang bersama keuntungan perusahaan, keuntungan pemerintah dan keuntungan public dimana melahirkan web dan terus berkembang sekarang dengan pesat dan banyak menginspirasikan new media art sekarang.
New media art biasa diaplikasikan pada : artistic computer game modification, ascii art, bio art, computer art, digital artm digital poetry, tradigital art, electronic artm evolutionary art, generative art, hacktivism, information art, interactive art, internet art, net art, netpom, performance art, radio art, robotic art, software art, sound art, system art, video art, virtua art.
Seniman new media art : Miguel Alvarenz-Frenandez, Cory Acangel, Carlos Amorales, Roy Ascott, Maurice Benayoun, Agricola de Cologne, Brody Condon, Luc Courchesne, Ronald Davis, Heiko Daxi, Ken Feingold, Ingebord Fulepp, Lynn Hershman, Perry Hoberman, G.H. Hovagimyan, Rohit Gupta, Junichi Kakizaki, KMA, Roy LaGrone, Govan Levin, Rafael Lozano-Hemmer, Michael Naimark, joseph Nechvatal, Graham Nicholls, Peter Benjamin Graham, Christian Moeller, Zaven Pare, Melinda Rackham, Knowbotic Research, Ken Rinaldo, Don Ritter, David Rokeby, Jason Salavon, Scott Snibbe, Phil Hansen, Camile Utterback, Martin Wattenberg.


YOUNG BRITISH ARTISTS
Young British Artists atau YBAs adalah sebuah nama yang diberikan pada sebuah kelompok seniman konseptual, pelukis, pemahat dan seniman instalasi yang berbasis di United Kingdom. Young British Artist merupakan penerusan dari pertunjukan dengan nama tersebut di Saatchi Gallery dari tahun 1992 hingga sekarang dimana telah membuat senimannya menjadi terkenal. YBAs telah memasuki usia 40an. Mereka memperhatikan “shock tactics”, penggunaan material buangan dan sampah dan berasosiasi dengan area Hoxton, London timur. Mereka mendapat perhatian dari kebanyakan media dan mendominasi seni british pada tahun 1990an. Pemimpin kelompok seniman adalah Damien Hirst dan Tracey Emin.

“The Physical Impossibility of Death in the Mind of Someone Living” –Damien Hirst (1991)- Ikon British art pada tahun 1990an dan simbol Britart di dunia.


“My Bed” –Tracey Emin-

f. 2000an
PLURALISM
Budaya pluralisme muncul ketika masyarakat ingin mempertahankan identitas budaya masing-masing yang unik. Dalam budaya pluralisme setiap kelompok tidak hanya berdampingan, tapi juga sebagai bahan perbandingan kualitas dalam setiap kelompoknya. Seni rupa kotemporer merupakan contoh budaya pluralisme karena seni rupa kontemporer tidak menghiraukan pengkotakan cabang-cabang seni rupa yang baku seperti seni lukis, seni patung, dan lain-lain.


RELATIONAL ARTS (SENI RELASIONAL)
Ide relasional seni dikembangkan oleh Nicolas Bourriaud pada tahun 1998 dalam bukunya Esthétique relationnelle (relasional Estetika). Menurut Nicolas Bourriaud yang merupakan pendiri dan mantan co-direktur Paris Galeri seni Palais de Tokyo, Seni Relasional sebagai sekumpulan praktik seni yang dijadikan sebagai teori dan praktek dalam hubungan manusia dan konteks sosial antar mereka, bukan independent sebuah ketertutupan dan ruang pribadi. Istilah pertama kali digunakan pada tahun 1996, di katalog untuk pameran Lalu Lintas, dengan kurator Bourriaud di CAPC musée d'Art contemporain de Bordeaux. Karya seni Relasional menciptakan sebuah lingkungan sosial dimana orang berkumpul untuk berpartisipasi dalam kegiatan bersama. Selain itu dalam seni rasionaln ini peran karya seni tidak lagi untuk membentuk utopia imajiner dan realitas, tetapi untuk benar-benar akan cara hidup dan model yang ada dalam tindakan nyata walaupun dengan berbagai skala. Tokoh seniman relasional seni adalah: Rirkrit Tiravanija, Philippe Parreno, Carsten berteriak, Henry Bond, Douglas Gordon dan Pierre Huyghe.
Contoh karya seni relsional.




SOFTWARE ART (SENI PERANGKAT LUNAK)

Software art atau perangkat lunak seni merujuk pada karya seni yang baik pembuatannya ataupun konsepnya menggunakan perangkat lunak seperti komputer. Seni perangkat lunak ini berkembang sejak akhir 1990-an dan sangat erat kaitannya dengan seni internet karena sering mengandalkan internet untuk browser, diseminasi dan diskusi dari karya seni tersebut. Beberapa festival seni perangkat lunak adalah FILE (Festival International Langguage Electronic) di Sao Paulo, Transmediale di Berlin, Prix Ars Electronica di Linz dan readme di Moskow, Helsinki, Aarhus, Dortmund. Festival ini sangat membantu dalam perkembangan seni perangkat lunak di dunia.



Contoh karya seni perangkat lunak yang menggunakan komputer dalam desain maupun konsepnya.



SOUND ARTS (SENI SUARA)
Seni suara adalah sebuah kelompok seni yang memfokuskan pada suara, mendengarkan dan pendengaran. Seni suara berhubungan dengan akustik, psikoakustik, elektronik, kebisingan musik, media audio dan teknologi ( baik analog maupun digital). Awal sejarah seni suara muncul di dalam seni Barat melalui Luigi Russolo's Intonarumori atau intoners kebisingan. Disamping seni suara juga muncul seni lain yaitu seni konseptual, minimalism, situs-pasal tertentu, suara puisi, golongan perintis puisi, dan teater eksperimental. Tokoh nya adalahTristan Tzara, Kurt Schwitters, Filippo Tommaso Marinetti, Hugo Ball dan Henri-Martin Barzun.
Istilah seni suara berasal dari sebuah katalog yang menampilkan ”Sound/Art” di Patung Pusat di New York City deangn William Hellerman sebagai kuratornya pada tahun 1983. Pertunjukan ini disponsori oleh "The SoundArt Foundation," Hellerman yang didirikan pada tahun 1982. Seniman yang ikut bergabung adalah Vito Acconci, Connie Beckley, Bill dan Maria Buchen, Nicolas Collins, Dienes Sari & Pauline Oliveros, Richard Dunlap, Terry Fox (artis), William Hellermann, Jim Hobart, Richard Lerman, Les Levine , Joe Lewis, Tom Marioni, Jim Pomeroy, Alan Scarritt, Carolee Schneeman, Bonnie Sherk, Keith Sonnier, Norman Tuck, Hannah Wilke, Yom Gagatzi. Kutipan dari katalognya sebagai berikut : "Mudah-mudahan seni suara melekat pada persepsi kurator Hellermann dimana pendengaran adalah sebuah bentuk melihat, 'suara memiliki arti jika koneksi dengan gambar dapat dipahami ... Perpaduan suara dan gambar menunjukkan pada loyalitas dari penampil, memaksa partisipasi nyata dalam ruang dan beton, responsif berpikir daripada illusionary ruang dan pikiran.
Contoh organisai dan festival dari sound art : Sonic Art, Opsound, Nomad 's Festival, Tellus audiocaset magazine
Contoh dari sound art.



STREET ART (SENI JALANAN)
Seni Jalanan adalah segala macam seni yang dikembangkan di ruang publik - yakni, "di jalan" - meskipun istilah ini biasanya merujuk kepada seni alam yang gelap, yang berlawanan dengan inisiatif yang disponsori pemerintah. Istilah seni jalan termasuk karya seni yang berupa coretan, setensilan grafitti, seni stiker, dan seni poster jalanan, Biasanya, istilah Seni Jalanan atau yang lebih spesifik Post-Grafitti digunakan untuk membedakan karya seni -ruang publik kontemporer dari teritorial grafitti, vandalisme, dan perusahaan seni. Seni jalanan dibuat oleh seniman yang berbeda-beda. Seni jalanan sering menggunakan tema yang berhubungan dengan permasalahan kehidupan sehari-hari, contohnya : pelecehan, penganiayaan, kemacetan, dll. Seniman jalanan hanya melihat ruang perkotaan belum dimanfaatkan untuk karya seni pribadi, sedangkan yang lainnya menghargai tantangan dan risiko yang berkaitan dengan memasang karya seni gelap di tempat-tempat umum.
Hasil karya seni yang merupakan coretan-coretan para seniman mengunakan teknik free-hand dan cat semprot aerosol untuk menghasilkan karya-karya mereka, "seni jalanan" meliputi berbagai teknik dan media lain, termasuk: Wheatpasting, seni Stiker seni Setensilan, Mosaik ubin, Video proyeksi, Woodblocking, Street instalasi, Mural.
Karya-karya coretan juga digunakan sebagai metode untuk periklanan. Dalam beberapa kasus menyebabkan para seniman 'bekerja dengan kontrak sebagai seniman grafis untuk suatub perusahaan. Seniman jalanan adalah sebuah predikat yang sering diadopsi oleh seniman yang ingin tetap membuat karya sebi, tetapi tidak menjadi anggota mereka bekerja, dan sangat politik. Jalan seniman adalah mereka yang bekerja sebagian besar, masih dilakukan tanpa persetujuan resmi di tempat umum.
Seniman jalanan seperti Banksy, D * Wajah,, pingsan, Twist, 108, Ellis Gallagher, Leher wajah, dan Jika Gemeos telah mendapat perhatian internasional untuk pekerjaan mereka dan pada gilirannya bermigrasi yang menampilkan karya mereka ke museum atau galeri pengaturan juga sebagai jalan. Hal ini juga tidak jarang untuk seniman jalanan untuk mencapai sukses Shepard Fairey, Faile, WK Interact, dan Kaws SIARAN RADIO Monster melakukan grafis untuk perusahaan.
Berlin (Jerman) telah menarik perhatian internasional untuk seniman jalanan sejak reunifikasi dari kota membuatnya menjadi salah satu seni jalan yang bergaya Eropa, didalamnya berbentuk benteng-benteng.
Bristol (Inggris) juga merupakan bagian dari seni jalanan yang mencapai puncak semangat kancah seni yang disebabkan oleh naiknya "Seni teroris" Banksy.
Melbourne (Australia) adalah rumah untuk beberapa dunia paling beragam seni jalanan Salah satu yang paling berwarna-warni yang Hosier Lane dekat Federation Square & Kanada Lane di Carlton.
Sao Paulo di Brazil pada umumnya dilihat sebagai salah satu ibukota negara bagian dari seni jalanan, dan khususnya mural. Hidup yang penuh warna dan suasana kota tercermin di jalan kancah seni, dengan cepat berkembang menjadi salah satu yang terbesar dan terbaik di dunia, di banyak lukisan seniman dari seluruh dunia untuk berkolaborasi.



STUOKISM
Stuokism merupakan gerakan seni yang didirikan pada tahun 1999 di Inggris oleh Billy Childish dan Charles Thomson untuk mempromosikan lukisan figuratif di posisi untuk konseptual seni. Stuckists dibentuk sebagai alternatif dari Charles Saatchi-patronised Young British Artists (juga dikenal sebagai Brit Art atau disingkat untuk YBAs). Awalnya terdiri dari tiga belas seniman, namun telah diperluas ke 183 kelompok di 44 negara. Nama Stuckism telah disusun oleh Thomson dalam menanggapi pantun yang diterbitkan oleh Billy Childish pada tahun 1994, yang catatan argumen dengan Tracey Emin di mana ia terdakwa kanannya yang terjebak. sajak yang dibaca: Stuckists pertama dari 13 kelompok seniman di Real Turner Give Show, Galeri Murni, Shoreditch, London, pada bulan Oktober 2000.
Pada bulan Januari 1999, pertama grup Stuckists telah bersama-didirikan oleh Thomson dan kanannya dengan 10 artis lain (Sanchia Lewis menjadi anggota ke 13 pada bulan September. Pada bulan Juli 1999, Stuckists pertama yang disebutkan di media, dalam sebuah artikel di Malam Standar lain yang diperoleh dengan cepat dan cakupan, tekan membantu dengan bunga di Tracey Emin yang telah dinominasikan untuk Turner Hadiah.

Charles Thomson. Sir Nicholas
Serota membuat keputusan Acquistions


SUPERFLAT
Superflat adalah seni postmodern gerakan yang didirikan oleh seniman Takashi Murakami, yang dipengaruhi oleh manga dan anime. [1] Superflat juga sebuah nama pameran seni 2001, dengan kuratornya Murakami, [ 2] Istilah ini digunakan oleh Murakami untuk merujuk ke berbagai bentuk seni grafis, animasi, pop budaya dan self seni secara merata di Jepang, , serta "dangkal kelapangan konsumen budaya Jepang." [3] -pengalaman gerakan seni, Oleh itu, berhasil sepotong niche pemasaran, sebuah merek seni fenomena dirancang untuk pemirsa Barat. [2] Murakami dipengaruhi oleh direksi seperti Hideaki Anno.
Selain Murakami, seniman yang dianggap "Superflat" termasuk Chiho Aoshima, Mahomi Kunikata, Yoshitomo Nara, dan Aya Takano. Selain itu, dalam beberapa animators anime dan beberapa mangaka yang dianggap Superflat terutama Koji Morimoro (dan banyak output dari studio anumasu Studio 4 ° C), dan pekerjaan Tomizawa Hitoshi, pengarang Alien 9 dan Susu Closet.



VIDEOGAME ART
Videogame seni melibatkan penggunaan patch atau dimodifikasi komputer dan video game atau repurposing permainan yang ada atau permainan struktur. Seringkali perubahan ini adalah melalui penggunaan tingkat editor, walaupun ada teknik lain. Beberapa seniman menggunakan aplikasi machinima untuk memproduksi karya seni non-interaktif animasi.
Seni Videogame yang lebih luas bergantung pada berbagai teknik dan seni artistic dari hasil modifikasi. Ini juga termasuk lukisan, patung, Pembentukan, permainan di-intervensi dan kinerja, sampel, dll. Seni Videogame juga termasuk seni membuat permainan dari awal, bukan oleh memodifikasi permainan yang ada. Hal ini yang membedakn antara seni video game dengan seni modifikasii.



VJ ART
Sebuah VJ adalah kinerja artis yang bergerak menciptakan seni visual (video) pada acara besar atau TV, sering pada acara-acara seperti konser, klub malam dan festival musik, dan biasanya dalam hubungannya dengan seni pertunjukan lainnya. Ini hasil dalam hidup, multimedia kinerja yang dapat mencakup musik, pelaku atau penari serta hidup dan pra-rekaman video.
Sering menggunakan video mixer, paduan VJs dan video dari berbagai sumber hidup menjadi gerakan komposisi. VJ hardware dapat dibagi menjadi kategori :
• Sumber hardware menghasilkan gambar video yang dapat dimanipulasi oleh VJ, misalnya video kamera dan video Synthesizer.
• Pemutaran hardware memutar kembali video streaming yang sudah ada dari disk atau media penyimpanan berbasis pita, misalnya VHS tape recorder dan DVD player
• Pencampuran memungkinkan perangkat keras yang menggabungkan beberapa stream video misalnya Video Mixer
• Efek hardware yang memungkinkan menambahkan efek khusus untuk video streaming, misalnya warna
• Output hardware untuk menampilkan sinyal video, misalnya video proyektor, LED dinding, atau Layar Plasma.


KONTEMPORER DI INDONESIA

LATAR BELAKANG
Seni kontemporer di Indonesia berkembang sekitar tahun 1970-an. PAda saat itu istilah kontemporer pertama kali dipakai oleh Gregorius Sidharta pada pameran patungnya. Pada saat itu, terjadi krisis dari seni rupa modern karena dianggap sudah mengalami kemapanan. Sehingga pengaruh seni rupa kontemporer dari barat dapat dengan mudah mempengaruhi seni rupa indonesia. Di Jogjakarta, tempat di mana kontemporer muncul pertamana kali di indonesia, muncul Gebrakan Gerakan Seni Rupa Indonesia yang merupakan pelopor seni rupa baru di Indonesia. GSRB yang dipelopori oleh sebelas orang ini, mempunyai suatu konsep seni rupa baru? Yaitu lima jurus gebrakan gerakan seni rupa baru:

1. Dalam berkarya, membuang sejauh mungkin imaji “seni rupa” yang diakui hingga kini, (gerakan menganggapnya sebagai “seni rupa lama”) yaitu seni rupa yang dibatasi hanya di sekitar: seni lukis, seni patung dan seni gambar (seni grafis).

Dalam Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia, penetrasi di antara bentuk-bentuk seni rupa di atas, yang bisa melahirkan karya-karya seni rupa yang tak dapat dikategorikan pada bentuk-bentuk di atas, dianggap “sah” (”Seni Rupa Baru”).

Dalam berkarya, membuang sejauh mungkin imaji adanya elemen-elemen khusus dalam seni rupa seperti elemen-elemen lukisan, elemen-elemen gambar dan sebagainya. Keseluruhannya berada dalam satu kategori, elemen-elemen rupa yang bisa berkaitan dengan elemen-elemen ruang, gerak, waktu dan sebagainya.

Dengan begitu, semua kegiatan yang dapat dikategorikan ke dalam seni rupa di Indonesia, kendati didasari “estetika” yang berbeda, umpamanya yang berasal dari kesenian tradisional, secara masuk akal dianggap sah sebagai seni rupa yang hidup.


2. Membuang sejauh mungkin sikap “spesialis” dalam seni rupa yang cenderung membangun “bahasa elitis” yang didasari sikap “avant-gardisme” yang dibangun oleh imaji: seniman seharusnya menyuruk ke dalam mencari hal-hal subtil (agar tidak dimengerti masyarakat, karena seniman adalah bagian dari misteri hidup?).

Sebagai gantinya, percaya pada segi “kesamaan” yang ada pada manusia dikarenakan lingkungan kehidupan yang sama. Percaya pada masalah-masalah sosial yang aktual sebagai masalah yang lebih penting untuk dibicarakan daripada sentimen-sentimen pribadi. Dalam hal ini, kekayaan ide atau gagasan lebih utama daripada ketrampilan “master” dalam menggarap elemen-elemen bentuk.


3. Mendambakan “kemungkinan berkarya”, dalam arti mengharapkan keragaman gaya dalam seni rupa Indonesia. Menghujani seni rupa Indonesia dengan kemungkinan-kemungkinan baru, mengakui semua kemungkinan tanpa batasan, sebagai pencerminan sikap “mencari”. Dari sini, menentang semua penyusutan kemungkinan, antara lain sikap pengajaran “cantrikisme” di mana gaya seorang guru diikuti murid-muridnya, yang sebenarnya dapat berbuat lain, memperkaya kemungkinan “gaya” seni rupa Indonesia.


4. Mencita-citakan perkembangan seni rupa yang “Indonesia” dengan jalan mengutamakan pengetahuan tentang Sejarah Seni Rupa Indonesia Baru yang berawal dari Raden Saleh. Mempelajari periodisasinya. melihat dengan kritis dan tajam caranya berkembang, menimbang dan menumpukkan perkembangan selanjutnya ke situ. Percaya bahwa dalam Sejarah Seni Rupa Indonesia Baru ini terdapat masalah-masalah yang sejajar bahkan tidak dimiliki buku-buku impor, dan mampu mengisi seni rupa Indonesia dengan masalah yang bisa menghasilkan perkembangan yang bermutu.

Mencita-citakan perkembangan seni rupa yang didasari tulisan-tulisan dan teori-teori orang-orang Indonesia, baik kritikus, sejarawan ataupun pemikir.

Menentang habis-habisan pendapat yang mengatakan perkembangan seni rupa Indonesia adalah bagian dari sejarah seni rupa Dunia, yang mengatakan seni adalah universal. yang menggantungkan masalah seni rupa Indonesia pada masalah seni rupa di Mancanegara.


5. Mencita-citakan seni rupa yang lebih hidup, dalam arti tidak diragukan kehadirannya, wajar, berguna, dan hidup meluas di kalangan masyarakat.


PERKEMBANGAN KONTEMPORER
a. Seni instalasi
Merupakan karya seni yang diciptakan dari penggabungan berbagai media untuk menciptakan sebuah tampilan baru ataupun makna baru.
Installation art dapat diterapkan pada instalasi galeri, digital dan elektronik.

Berada di FX Plaza. Karya ini berupa lorong transparan setinggi 7 lantai, yang dapat dimasuki oleh manusia untuk meluncur turun.
Tunnel dibuat dari bahan acrylic berbentuk silinder yang dirakit menjadi sebuah lorong panjang dari lantai 7 ke lantai dasar. Sepanjang lorong tersebut diberi hiasan berupa lampu neon berwarna biru.




Tunnel

b. Performance art
Merupakan gabungan dari karya seni dan seni pertunjukkan. Biasanya ditampilkan dalam bentuk pertunjukan drama yang di dalamnya terdapat adegan yang menciptakan sebuah karya seni berupa lukisan ataupun patung.
”Di Balik Pintu”

c. Happening art
Merupakan gabungan dari beberapa media. Happenings art juga merupakan persilangan antara seri rupa dan seni teatrikal. Secara umum biasanya happenings art tidak menggunakan unsur-unsur teatrikal biasa yang bersifat tradisional seperti alur ceriya, karakter dari sang pemain dan pengulangan adegan. Tetapi meskipun begitu, mereka tetap menggunakan naskah dan memiliki tema. Selain itu mereka juga membutuhkan waktu untuk latihan.
Oleh karena itu happening art bukanlah sebuah improvisasi, sebab membutuhkan persiapan yang matang dan sudah diperhitungkan dengan baik.
Waktu atau durasi yang diperlukan tidaklah menentu dan tempat diselenggarakannya juga bisa di segala tempat.




Atraksi alegoris korban kesewenang-wenangan lembaga donor internasional


d. Pop art
Merupakan seni grafis yang memiliki sifat fun dan ekspresif. Hasil karyanya dapat digunakan sebagai poster, iklan dan gambar pada kemasan suatu prodok tertentu.


e. Conventional art
Merupakan seni rupa yang masih kuno atau masih menggunakan aturan yang baku. Conventional art dapat diterapkan pada seni lukis dan seni patung.
Seni kontemporer pada seni lukis masih berupaya untuk melukis di atas kanvas, dengan memberikan tema yang unik, menggelitik dan ambigu.
Seni kontemporer pada seni patung memberikan tampilan bentuk yang unik, ekspresif, abstrak dan bisa dibuat dari macam-macam material.

CIRI-CIRI KONTEMPORER

Pada dasarnya, seni rupa kontemporer tidak memiliki ciri-ciri khusus. Karena setiap karya seni rupa kontemporer mempunya persepsi yang berbeda-beda. Seni rupa ini adalah seni yang bebas. Yang tidak terikat oleh apapun juga, mengandalkan pemikiran dan pesan yang ingin disampaikan oleh si seniman. Imajinasi dan kreativitas seniman akan sangat terlihat. Namun bila diperhatikan, secara singkat, seni rupa kontemporer memiliki kekhasan:
Tidak dibatasi oleh konsep seni yang pernah ada dan pemikiran-pemikiran yang diperoleh dari pendidikan
Tidak mengenal kesalahan atau baik-buruk
Mencerminkan pesan / pikiran / perasaan yang ingin disampaikan seniman
Tidak semua orang bisa menangkap makna dari karya seni ini
Karya diberi nama sesuai makna bukan sesuai tampilan yang terlihat
Tidak dibatasi oleh logika

HASIL KARYA KONTEMPORER DI INDONESIA

TOKOH-TOKOH KONTEMPORER
SAPTO ADI NUGROHO
Berbagai pengalaman di bidang kreatif lebih dari 10 tahun dari masalah pembuatan panggung, backdrop TV program, grand launching produk, dan iklan-iklan produk membuatnya matang dalam berkreasi. Setiap hari ide ide cemerlang selalu dilahirkan demi membantu klien untuk berpromosi. Date line pekerjaan memberikan rangsangan dalam berkarya secara cepat dan akurat. Hingga kini pekerjaan dibidang kreatif masih digeluti secara tekun. Dengan ikut berpameran lukisan, mencoba memberikan hasil terbaik dari faktor komposisi saringan dari perjalanan proses kreatif yang selama ini telah digeluti dengan segala cinta terhadap profesi. Saat ini aktif melukis.
Pameran Bersama :
Tertegun III Grand Melia Jakarta 2004
Tertegun IV Grand Melia Jakartan 2005
Tertegun V Grand Melia Jakarta 2005
Tertegun VI Grand Melia Jakarta 2006
Tertegun VII WTC Jakarta 2007
Tertegun IX WTC Jakarta 2007
From Jakarta With Love Sahid Jakarta 2007
Senayan City 2008
Dharmawangsa Square 2008
Dinamika Estetika Taman Budaya Yogyakarta 2008
Setelah 20 Mei Jogja Gallery 2008
Pameran Tunggal :
God Loves Us WTC Jakarta 2006
Award:
Penghargaan Khusus Setelah 20 Mei Jogja Gallery 2008


HANURA HOSEA
Lahir di desa Wates, Jogjakarta pada tanggal 24 December 1966. Hanura tidak pernah mendapatkan pendidikan secara formal dalam bidang seni walaupun di Jogja terdapat salah satu perguruan tinggi seni yang populer. Hanura menempuh pendidikan di universitas Gajah Mada jurusan Geografi dan lulus pada tahun 1993.

Sidang Dewan Selera Lidah
1996
acrylic on canvas
100x90 cm

Cerita Buta Dari Pulau Resmi
1997
acrylic on canvas
200x150 cm


I NYOMAN MASRIADI
Lahir tahun 1973 di Gianyar, Bali. Masriadi mendapat pelatihan seni di ISI, Yogyakarta. Pada waktu dia masih menjadi mahasiswa seni, dia sudah menjadi tokoh kontemporer pertama di Bali. Dia sangat memperhatikan cara hidup di Bali, kesenian dan tradisi dalam karyanya. Masriadi mendapatkan penghargaan pelukis terbaik saat Dies Natalis Isi, Yogyakarta yahun 1997. Dia juga berpartisipasi dalam kelompok exhibition di Australia dan Netherlands serta di Indonesia (Bali, Jakarta, Solo, Surabaya dan Yogyakarta).



DADANG CHRISTANTO
Lahir pada tahun 1957 di Tegal, Jawa Tengah. Dadang Christanto adalah pemimpin pelukis Indonesia, sekarang hidup dan bekerja sebagai dosen di School of Art and Design, University of the Northern Territory. Dia memiliki reputasi internasional yang sangat signifikan layaknya di Indonesia dimana dia memberikan pengaruh yang besar dalam seni kontemporer Indonesia. Sejak Christanto lulus dari perguruan tinggi seni di Yogyakarta tahun 1978, dia terlibat dalam pameran-pameran besar di negara-negara besar seperti Australia, Brazil, Jerman, Kuba, Jepang, Korea Selatan, Thailand, U.S. dan juga di Indonesia. Seni yang dimiliki Christanto merupakan perpaduan yang kompleks antara pisikalitas manusia dengan spiritualitas yang dapat menyampaikan budaya tertentu kepada audiens.

Dadang Christanto
Hujan merah (Red Rain) 1998- 2000
Prayer paper, ink, plastic and string












AGUS SUWAGE
Agus Suwage lahir di Purworejo, pada tanggal 14 April 1959. Saat ini, Suwage tinggal di Jl. Tirtodipuran MJ III/1137 Yogyakarta. Pendidikan seni yang pernah ditempuh adalah dari Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB Bandung (1979-1986), Jurusan Desain Grafis. Pernah juga menjadi seniman tamu di QUIT Brisbane Australia dan di Sai-no-kuni Saitama Jepang.
Pada sebagian besar karyanya, Suwage lebih menyelami dunia lintas batas: antara dirinya dan orang lain, antara manusia dengan jenis makhluk lain, antara kerumitan dan kemudahan, antara yang biasa dengan yang luar biasa, antara netralitas dan paradoksal ... dan sejak lama ia telah meninggalkan pesan-pesan komunal ideologis (karya-karya dengan ide politik) dalam karya karena ia selalu mearsa bahwa dirinya adalah orang yang cepat jenuh. Perasaan cepat jenuh inilah yang selalu mengikuti pergolakan media yang dipakainya pula. (Mikke Susanto - In Between, Perupa Dalam Rotasi Media)

I Lick Therefore I Am
2005, Watercolour on paper, 57 x 70 cm
(with digital print, 120 x 148.5 cm)


Pinkswing-Park. 2005
Installation. Pedicab modification, digital print, black pebbles

KARYA DI INDONESIA
Masjid Kontemporer, Masjid Ijtihad
Masjid menerobos kelaziman tradisi arsitektur masjid di Indonesia. Akan dirilis dalam bentuk VCD.
ATAPNYA berbentuk limasan dua tumpuk, merunduk rendah, meneduhi terasnya. Di tengah padatnya permukiman penduduk, bangunan yang terletak di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, ini memang tidak menonjol. Bahkan tidak menye- rupai masjid. Selain lambang bulan bintang di pucuk atapnya, hampir tidak ada detail lain yang menunjukkan itu sebuah masjid. Demikian pula interiornya, sebuah ruang salat yang lapang, bebas tiang bangunan.
Kesederhanaan dan inovasi desain masjid rancangan Adhi Moersid tahun 1986 itu diganjar Aga Khan Award—penghargaan paling bergensi dalam dunia arsitektur. Masjid Said Naum memang bukan nama baru. Selesai di- bangun pada 1977, pada tahun 80-an masjid ini telah diyakini sebagai satu tonggak arstitektur masjid kontemporer.
Belakangan, alasan ini yang dipakai sebuah studi yang memilih sepuluh masjid berarsitektur kontemporer. "Secara fisik masjid-masjid ini tidak mengikuti arsitektur Timur Tengah," ujar Muhamad Ichsan Hardjanugraha, ketua tim studi. Selain Said Naum, ada Masjid Salman di kampus ITB, yang hingga kini dianggap sebuah milestone masjid kontemporer. Referensi yang sama ditujukan pada masjid Pondok Indah Jakarta, masjid Balai Kota Bandung, dan masjid Kota Jember.
Studi ini juga memasukkan masjid berskala besar dan megah seperti Masjid Istiqlal, Masjid Attin Jakarta, Masjid Agung Surabaya, dan Masjid Al-Markaz Al-Islami di Makassar. "Dalam VCD itu, kami juga menunjukkan sejauh mana masjid yang dibangun dengan dukungan biaya yang besar," tutur Ichsan.
Masjid Al-Markaz, misalnya, dibangun dengan biaya Rp 10 miliar. Meski masih terpengaruh Masjid Nabawi di Madinah dengan lima menara menjulang, Al-Markaz cukup fenomenal. Dengan luas hampir 7.000 meter persegi, dengan areal 9 hektare, Al-Markaz merupakan masjid terbesar di wilayah Indonesia Timur. Daya tampungnya mencapai 20 ribu jemaah. Mungkin kapasitasnya bisa dibandingkan dengan Istiqlal, masjid yang dibangun tahun 1954. Selain menampung hingga 200 ribu jemaah, Istiq-lal juga dianggap sebagai masjid modern terbesar pertama di Indonesia. Hasil studi yang diprakarsai Departemen Agama ini telah difilmkan dalam format VCD yang akan dirilis akhir Ramadan ini.
Menurut Ichsan, masjid-masjid ini dipilih karena mereka memberikan napas baru dalam arsitektur masjid. Salah satu kesulitan yang dijumpai adalah batasan istilah kontemporer. Tapi sebuah pikiran sederhana ditempuh. "Dalam Islam, kontemporer dapat diartikan maju dan modern, yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi saat itu," ujar pakar arsitektur Masjid Achmad Noe'man kepada TEMPO .
Jika mengambil batas itu, berarti masjid kontemporer menerobos kelaziman bentuk arsitektur yang sudah ada. Di Indonesia, misalnya, masjid selalu dikenali lewat kubah bulat dan menara tingginya (minaret). Langgam itu tak jarang diperkaya detail pada pintu dan jendela yang berlebihan, sangat mendekati model Timur Tengah. Padahal, menurut Noe'man, guru besar ITB, tak ada ketetapan yang menyamakan Islam dengan Timur Tengah di sini.
Penyamarataan model Timur Tengah dengan model Islam bahkan sesekali menimbulkan kesan mubazir. Noe'man mengkritik model menara yang menjulang, mencapai puluhan meter. Pada zaman Rasulullah, Bilal, muazin pertama, diminta meneriakan azan dari tempat yang tinggi supaya didengar banyak umat. "Tapi kini kan ada speaker," ujar Noe'man. Ia menilai kaligrafi Al-Quran yang menggunakan lapisan emas itu berlebihan. Menurut Noe'man, meskipun Allah menyukai keindahan, bukan keindahan yang mengundang sifat ria.
Bahkan terkadang, menurut Ichsan, masjid dibangun megah tanpa memperhitungkan biaya pemeliharaannya. Ichsan mencontohkan Masjid Agung di Surabaya, yang megah dan bergaya kontemporer tapi tak mampu membiayai pemeliharaannya.
Membangun kubah bulat masjid pun bukan keharusan. Selain membutuhkan konstruksi bangunan yang rumit dan berat, terkadang ruang shalat di bawahnya tidak bisa bebas kolom. Noe'man mencontohkan kubah di Masjid Istiqlal yang saking beratnya membutuhkan 12 kolom berdiameter besar untuk menyangganya. "Dengan ilmu pengetahuan yang kini sudah berkembang, Allah sendiri menyarankan melakukan ijtihad," ujar Noeman. Artinya, mencari solusi desain masjid berdasar perenungan baru.
Ini yang dilakukan Noe'man saat merancang masjid di lingkungan kampus ITB pada 1964 (selesai tahun 1972). Di atas massa bangunan utama ada kubah terbalik. Banyak kalangan menganggap bentuk itu ibarat tangan sedang berdoa. Padahal, menurut No'eman, hal itu terjadi karena konstruksi bangunan. Ruang salat utama harus bebas kolom, sehingga dipakailah balok bentang lebar. Oleh Noe'man ujung beton itu dilengkungkan ke atas, lengkungan yang juga berfungsi sebagai talang air.
Inovasi konstruksi juga terdapat pada Masjid Said Naum. Ruang ibadahnya selebar kurang lebih 15 meter ini bebas kolom. Sejatinya, dengan bentang selebar itu, atap limasan membutuhkan empat kolom buat menopangnya. Untuk konstruksi atap limasan, Adhi Moersid, arsiteknya, menggunakan balok-balok baja yang menumpang pada ring baja di atasnya. Atap limasan kedua ditumpangkan di atas ring itu dan menciptakan ventilasi udara yang menyejukkan masjid.
Ijtihad memang kini banyak dilakukan. Masjid Assyuhada di kampus Univesitas Trisakti, Jakarta, misalnya. Terkungkung di antara gedung bertingkat, masjid ini tampil sangat kontemporer. Bahkan cenderung minimalis. Bangunan berbentuk kubus ini terdiri dari tiga lantai. Lantai dasar dibiarkan terbuka sebagai ruang serbaguna. Ruang ibadah utama terletak di lantai dua dan tiga. Hasilnya, selain menampung banyak jemaah, bangunan itu juga sangat estetis.
Material bangunan juga sangat sederhana dan minim. Di antaranya kisi aluminium dan kaca hitam yang menutupi sebagian dinding sampingnya, mulai dari lantai dua hingga tiga. Ciri masjid hanya ditunjukkan melalui sehelai dinding menara setinggi kurang lebih 15 meter. Menyerupai menara. "Hal itu sah-sah saja supaya eye catching," Noe'man menanggapi.
Noe'man juga menggarisbawahi, dalam berijtihad, mencari gagasan baru, arsitek juga harus menggabungkan ilmu pengetahuan dengan syariat Islam yang mutlak harus diikuti. Menghadap kiblat, misalnya, itu keharusan. Ruang ibadah utama juga harus suci, bebas dari najis. Ini mengharuskan lantai bangunan masjid ditinggikan. Yang utama, ruang ibadah harus menciptakan shaf (deret salat) yang lurus. Ini sebabnya bangunan masjid bentuknya harus persegi. Batasan syariat itu membebaskan. Apalagi Indonesia memiliki keunikan arsitektur vernakurlar yang bisa diterapkan dalam desain.
Selain berijtihad, dalam bentuk arsitekturnya, arsitek juga harus mempertimbangkan konteks lingkungan. "Supaya sosoknya tidak teralienasi atau menjadi eksklusif," ujar Ikhsan. Masjid Said Naum lagi-lagi menjadi contoh yang cocok. Terletak di permukiman padat Tanah Abang, Said Naum tidak terasing. Apalagi tepat di sebelahnya terdapat rumah susun yang kumuh. Sosoknya yang merunduk dan teduh itu justru semakin mengundang orang untuk beribadah.


PAMERAN SENI
1995 Contemplation
1995, Gajah Gallery, Singapore

1997 Illusion Myths and Reality
1997, Gajah Gallery, Singapore
1998 Re-Construction
1998, (aikon!) Alternative Space, Indonesia
1999 Outside of Ecosystem
1999, Vredeburg Fortress, Yogyakarta


Energy
1999, Gajah Gallery, Singapore
2000 Heart of Yogya
2000, Gajah Gallery, Singapore


Rhythm of Soul
2000, Art Case Gallery, Malaysia


Nature, Culture, Tension
2000, Indonesia
2001 Derau (Noise)
2001, Bentara Budaya Art Center, Indonesia


Alfi Paintings
2001, Lontar Gallery, Indonesia


Inner Essence
2001, Gajah Gallery, Singapore


Patah Hati: Broken Heart
2001, Cemeti Art House, Indonesia


Room, Space & Wilderness
2001, Indonesia


Exploring Spacing
2001, Mien Gallery, Indonesia


The New Sensation
2001


Fortress of the Heart
2001, Gajah Gallery, Singapore
2002 Heri Provokes Heri
26 Jun–7 Jul 2002, Nadi Gallery, Indonesia


Reconsidering the Testament
11–13 Jun 2002, Nadi Gallery, Indonesia


Cakrawala Ganda (Double Horizons)
18–29 Mar 2002, Nadi Gallery, Jakarta, Indonesia


Gerutu Air, Tanah dan Batu
2002, Indonesia
2003 Who Am I
4 Oct–30 Nov 2003, Chouinard Gallery Chicago, USA


Cover ! Alfi
2003, Indonesia- France Institute (LIP), Yogyakarta


Metafor Tubuh
2003, D Gallery, Indonesia


Di Tepi Cahaya Bali
2003, Bentara Budaya Art Center, Indonesia
2004 Apa-apanya Dong?
16–30 Sep 2004, Nadi Gallery, Indonesia


Welcome Back Mayo'nnaise
2004, Cemeti Art House, Indonesia


Jauh Di Mata Dekat Di Hati (Far from Sight Close to Heart)
2004, Fukuoka Asian Art Museum, Japan
2005 Spiritual Landscape
9–25 Sep 2005


Sorry I Am Too Late To Celebrate
20 Aug–15 Sep 2005, Artnivora, Indonesia


Biasa
20 Jul–1 Aug 2005, Nadi, Indonesia


Reborn
7 Apr 2005–30 Apr 0, Sin Sin Fine Art Gallery, Hong Kong


Eko Nugroho (mooiweer)
2005, Artotheek Den Haag, Netherland
2006 Coretan Rasa
26 Nov–12 Dec 2006, Emmitan Fine Art Gallery, Singapore


Living Landscapes
2–19 Nov 2006


Meaningless Letters
1–15 Nov 2006, Sin Sin Gallery, Hong Kong


Biasa Aja - A Solo Exhibition
19–31 Oct 2006


Art Saturdays
8–14 Jul 2006, Sin Sin Fine Art, Hong Kong


Angkor - The Djin Within
18 May–1 Jun 2006


Body O
4–20 May 2006, Valentine Willie Fine Art, Malaysia


She's Her
27 Apr–10 May 2006, Galeri Mondecor, Indonesia


Oasis
2006, Mon Decor Gallery


Alam Garis
2006, Andara, Indonesia
2007 Poems of Nature
4–22 Dec 2007, Valentine Willie Fine Art, Malaysia


Coretan - Recent Works
15 Nov–9 Dec 2007, NUS Museum in collaboration with Gajah Gallery, Singapore


Archaeology of a Hotel Room
24 Aug–7 Sep 2007, Nadi Gallery, Indonesia


Camouflage
2–3 Aug 2007, Ide Global Art, Indonesia


Cilukba! (Peekaboo!) An Exhibition
26 May–16 Jun 2007, Valentine Willie Fine Art, Malaysia


Full Moon
24 Apr–8 May 2007, Sin Sin Fine Art Gallery, Hong Kong
2008 Black is My Last Weapon
22 Aug–9 Sep 2008, 8Q @ 8 Queens Street, the Singapore Art Museum, Singapore


Silent Words
17–27 Apr 2008, Gajah Gallery, Singapore


Mempertimbangkan Perjanjian
2008, Gelaran Budaya, Indonesia



Indonesian Contemporary All Star 2008
Pameran yang terselenggara dari sebuah gallery baru Tujuh Bintang Art Space ini ingin lebih menfokuskan pada karya-karya kontemporer dengan sentuhan khas bergaya muda dari tiap-tiap senimannya. Karya Seni rupa kontemporer merupakan karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Lukisan tidak lagi terikat pada aliran Rennaissance. Kontemporer lebih bebas, lebih modern, trendi dan baru.
Pemilihan judul “Indonesian Contemporary All Star” dikarenakan hadirnya 38 perupa yang saat ini tengah menjadi “Bintang” aliran kontemporer Indonesia, perupa yang telah memenangkan berbagai kontes dalam maupun luar negeri dan karyanya telah dipamerkan juga dimiliki oleh kolektor sampai ke mancanegara. Datang dari berbagai daerah di Indonesia dengan karya-karya terbaik yang menjadi kebanggaan, kini mereka siap menampilkan karya-karya terbaik.
Karya mereka akan siap mengobati dahaga para pecinta seni maupun masyarakat umum akan seni kontemporer terbaik pada tanggal 17 Agustus sampai dengan 6 September 2008. Pada pameran ini yang menjadi kurator adalah salah satu pencinta seni dan Kolektor yaitu Kuss Indarto dan pameran akan dibuka oleh: Drs. Soewarno Wisetrotomo, pameran dibuka untuk umum dari Senin - Minggu Pukul. 10.00 - 20.00.



Pameran ini mempertunjukkan kehadapan publik seni rupa perihal “cara pemahaman”, “cara perhubungan”, dan “cara penciptaan” perupa mengenai “hero” yang mengejawantah dalam karya seni rupa. Dengan perkataan lain, pameran ini berkecenderungan memperhelatkan pandangan-pandangan eksistensial, pemikiran personal, dan daya cipta perupa atas “hero” yang berkelana di sekitar mereka itu. Dari sini, kita berharap mendapatkan ruang apresiasi dan refleksi kemanusiaan dalam pusparagam karya seni rupa.
Pameran ini akan menggelar karya-karya seni rupa. Secara praktis, setiap perupa yang diajakserta dalam pameran ini dipersilakan mencerap dan menafsir tema tersebut sesuai dengan pengalaman personal mereka. Selanjutnya, mereka diharapkan dapat mengejawantahkan hasil pencerapan dan penafsiran itu secara konkret dalam bahasa visual yang berkesesuaian dengan kecenderungan bentuk, teknik, ide berkarya seni rupa yang mereka geluti selama ini. Dari situ dibayangkan mereka mampu memberikan refleksi dan perspektif banding yang beragam kepada khalayak seni rupa dalam melihat dan menyikapi tema tersebut sebagai bukan saja persoalan estetika, tapi juga persoalan eksistensial manusia. Selain itu, dengan bayangan tersebut, pameran ini berikhtiar membincangkan tema tersebut dalam bahasa seni rupa yang sesuai dengan kecenderungan praktik wacana budaya yang berkembang belakangan ini
Pameran ini mengikutsertakan 23 perupa yang tinggal dan berkarya di Yogyakarta, Bali, dan Malang. Mereka diminta untuk mengusung 1-2 karya seni rupa baru dengan ukuran yang proposional (kuranglebih 150x200 cm untuk lukisan) dan berkesesuaian dengan tema pameran ini.
Karya-karya apik 24 pelukis ”kreatif” tersebut, hadir dalam sebuah pameran bertajuk ”Contemporary Heroes ” .Penyajian karya unik ini siap dinikmati pada 15 November – 7 Desember 2008 di Tujuh Bintang Art Space, Jl. Sukonandi No. 7, Yogyakarta. Dikawal kurator kenamaan Wahyudin karya-karya istimewa mereka siap memberikan pengalaman spiritual seni yang sulit dilupakan. Untuk melengkapi keunikan pameran ini, akan tampil Live Performance dari Hadi Soes, SE, Electone. Rasa penasaran yang pastinya akan menimbulkan pertanyaan ” Seperti apa hasil karya seni mereka para perupa ini?” dapat terjawab di ”Contemporary HEROES ” , sabtu, 15 November, 2008, maka tentu saja pameran ini sangat sayang jika dilewatkan.

SURVEY PAMERAN

PAMERAN SENI INSTALASI
Come-in
Desain Interior sebagai Media Seni

Dalam pameran ‘Come-in: Interior Design as a Contemporary Art Medium in Germany’, banyak karya-karya instalasi interior yang hadir sebagai suatu keutuhan dengan ruang tempatnya hadir. Dalam banyak kasus, ruang memang merupakan bagian integral dari presentasi suatu karya seni rupa secara keseluruhan. Paling-paling yang membedakan kehadiran benda-benda itu dengan berbagai benda pakai adalah bahwa benda-benda itu mengambil posisi dan perangkat visual yang sedemikian khas sehingga saat berhadapan dengan karya tersebut, kita ditarik dalam suatu komunikasi dalam relasi simbolik.

Selanjutanya, ’Come-in’ memang dirancang sebagai suatu acara pameran keliling yang dipamerkan di sejumlah kota, termasuk di kawasan Asia-Pasifik. Kali ini, di bulan Oktober 2008, publik seni rupa di Indonesia mendapat kesempatan untuk menyaksikannya. Bersamaan dengan itu, sebagai pameran keliling, ’Come-in’ juga disiapkan untuk menjadi tempat dialog antara karya-karya yang dibuat oleh sejumlah seniman Jerman dengan karya-karya dari seniman setempat di tiap kota atau negara tempatnya singgah. Dalam pameran yang digelar di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, ada 2 seniman Indonesia yaitu: Wiyoga Muhardanto (Bandung) dan Davy Linggar (Jakarta) yang dipilih untuk ikut serta. Karya mereka dipilih karena berbagai elemen dalam karya tersebut sejalan dengan tema dan bentuk pameran ini: menampilkan hubungan yang kompleks antara unsur ruang dan rupa.

Wiyanto Muhardanto adalah seniman muda yang menyelesaikan pendidikannya di studio patung FSRD ITB. Karya-karyanya selama ini seringkali menghadirkan si=ensibilitasnya dalam mengamati dan mengenali benda industeri yang banyak kita temukan di sekitar kita. Dengan sejumlah intervensi artistik, Wiyoga bisa mengubah berbagai benda itu untuk hadir sebagai sebuah entitas benda yang baru, seringkali dengan selipan pesan humor yang cerdas dan kritis di dalamnya.

Kalin ini, Wiyoga Muhardanto memilih untuk menempuh prosedur dan pendekatan berkarya yang berbeda dengan apa yang biasa ia lakukan sebelumnya. Untuk membuat karya ”Office Desk”, ia bekerjasama dengan tiga orang rekannya yang punya keahlian dan profesi yang berbeda: Budi Adi Nugroho (pematung), Irma Dewi (desainer produk) dan R. Yuki Agriardi (desainer interior). Dengan cara ini, Wiyoga memang ingin mendekati persoalan rupa, bentuk, dan ruang, dengan cara pandang yang berbeda-beda secara serentak. Bersama ketiga rekannya, ia memilih sebuah meja kerja sebagai acuan awal bentuk dan ruang tempat mereka biasa menghadirkan karya-karya mereka. Meja kerja itu akhirnya menjadi sebuah ruang pameran tersendiri: permukaan meja dan ruang laci, menampung karya-karya masing-masing seniman untuk kemudian menjelma menjadi satu instalasi yang utuh. Seperti seorang pekerja kantoran yang berkutat menghadapi rutinitas pekerjaannya, meja kerja ini tidak lagi hadir melulu sebagai bahan, bentuk, benda tapi menjadi ruang, menjadi ’dunia’ tempat peristiwa sehari-hari berlangsung dalam ritme yang intens.

Berikut adalah foto-foto hasil karya Wiyoga, cs.


Sementara itu, Davy Linggar menampilkan karya instalasi ruang-nya yang berjudul ”What a Lovely Day” yang pernah ia tampilkan dalam pameran ”Manifesto: Indonesian Art Today” (Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, 21 Mei – 15 Juni 2008).

Melalui karya ini, kita bisa menyaksikan bagaimana Davy Linggar memilih menghadirkan ruang sebagai wilayah intim tempat seseorang menyembunyikan dan sekaligus menemukan dirinya sendiri. Benda-benda yang hadir di berbagai sudut ruang itu seperti foto, gambar, lukisan. Lampu, meja, dan lain-lain, tidak pernah sungguh-sungguh memenuhi ruangan itu sampai sesak. Keleluasaan sebuah ruang, bagi Davy, tampaknya tidak ditentukan oleh ukuran luasnya. Ia ingin membangun ruang yang leluasa melalui keintiman pribadi yang bisa dihadirkan oleh berbagai benda dalam ruangan itu. Dan, pada saat itulah ruang justru menjelma menjadi ruang jenis lain: ruang tempat pengalaman sehari-hari ditampung, dipajang, dinikmati kembali, dan direnungkan.

Davy Linggar memulai karirnya sebagai fotografer professional. Ada banyak kepekaan dan kebiasaan yang ia peroleh dari dunia fotografi yang ikut memberi citarasa visual yang khas dalam karya-karya lukisan maupun instalasinya. Ia, misalnya, terbiasa melihat segala sesuatu dengan rinci, dengan menentukan sudut pandang yang dirasakannya paling tepat untuk menangkap citra tertentu. Berbagai gambar, foto, lukisan yang umumnya berukuran mungil dan juga berbagai perangakat kursi meja yang kecil, adalah cara Davy Linggar mengenali lingkungan dan pengalaman sehari-harinya secara intim. Dibutuhkan jarak pandang yang terfokus, rinci, dan jarak yang cukup dekat untuk mengenali semua itu. Suatu cara melihat yang mengakui dan menerima keberadaan jarak dan kehadiran diri dalam suatu ruang.

Foto-foto karya ’What a Lovely Day”:




Adapun karya-karya seniman Jerman yang menarik, seperti:
1. Ohne Titel (Tanpa Judul)
Karya: Johannes Spehr
Observasi keseharian karya Johannes Spehr tidak hanya pada keseharian dan aktifitas kecil dalam ruang kerja dan kehidupan pribadi manusia. Instalasi yang ia bangun dari lempeng kertas dan kayu lapis dan gambar cat air yang dibuat sangat teliti menggambarkan aspek keberadaan manusia yang absurd dan kegilaan pada ‘Kewajaran yang absolut’. Karya tanpa judul baginya adalah konstruksi sebuah kotak dari lempeng fiber dan tingkap atap. Melalui sebua pintu yang terbuka, pengamat dapat memasuki sebuah ruang yang sempit yang dilengkapi dengan sebuat papan alas, dua rak dan tempat duduk. Sebuah bohlam menerangi dengan remang. Keempat celah pada dinding memberi pandangan terbatas atas ruang di sekelilingnya. Dinding dan perabot di dalamnya diselimuti gambar tinta berbentuk motif dari subyek karya sebelumnya. “Dalam konteks ini, ‘sel/pengintai’ karya saya berlaku baik sebagai suatu ruang refleksi suatu ‘think-tank’ dan sebagai pengintai bilik pengamatan yang bertaut dengan ruang di sekelilingnya, secara material dan spiritual”. Gambar pada dinding bilik dalam bercerita tentang kebiasaan dan kebersamaan manusia, tekanan syaraf dan keseharian menunggu dalam bilik.



2. Hermann’s Doner Inn
Karya: Claus Fottinger
“Aku telah merampungkan semua barang-barangku di bar”, Claus Fottinger berkomentar singkat pada karyanya “Herman’s Doner Inn”, yang diciptakan khusus untuk pameran ini. Dengan karya ini, seniman, yang telah menulis “Sejarah Bar” di Dusseldorf dan tempat lain, merujuk kepada tradisi kedai makanan ringan dan kedai sosis di Jerman. Pada kunjungan keliling Jerman, Claus Fottinger membuat film tentang 265 kedai Doner dengan kamera DVD. Sekitar seratusan gambar dirangkai bersama, membentuk lampiran suasana bar dengan iluminasi bulan sabit. Di baliknya terdapat rak kayu bersilang dan logo McDonald. Kursi tinggi bar gaya Jerman kuno, sebuah lemari pendingin, perangkat hi-fi dengan kotak pengeras suara berbalut kayu imitasi, layar televisi yang menayangkan sebuat film, dan perangkat lain yang digabung untuk menciptakan potret geliat kedai makanan ringan di saat jam buka. Tampilan hamburger, doner, dan sosis kari (makanan khas Berlin) juga mewakili sebuah kritik terhadap peradaban kontemporer beserta budaya massal dan identitas nasional yang terukur.



Citra Pariwara 2008 -Advertising Festival-
Senayan city, 12-16 November 2008
Citra Pariwara menjadi sebuah Advertising Festival yang berhasil mengangkat kualitas prestasi karya iklan Indonesia di tingkat regional bahkan internasional. Selama dua tahun terakhir, Citra Pariwara berhasil merubah paradigma lama dalam mengembangkan kreativitas karya periklanan Indonesia. Dengan mengusung tema “No Boundaries”, Citra Pariwara berusaha melewati berbagai batasan, bidang dan media.
Malam Anugerah Citra Pariwara 2008 menjadi pesta terbesar insan-insan periklanan di Indonesia dimana karya-karya iklan terbaik di Indonesia periode 1 September 2007 s.d. 31 Agustus 2008 mendapatkan penghargaan tertinggi. Puncak acara dilaksanakan pada Jum’at malam tanggal 14 November 2008 di The Hall Ballroom, Senayan City. Adapun 3 kategori yang dikompetisikan adalah kategori utama, kategori kriya dan kategori special. Terdapat 70 sub-kategori yang diperebutkan oleh agensi periklanan dalam Kategori Utama. Citra Pariwara tahun ini juga memperkenalkan beberapa sub-kategori baru dalam digital advertising yang masuk dalam 17 sub-kategori Kriya. Sementara dalam Kategori Special terdapat 6 sub-kategori termasuk Daun Muda Award, BG Award untuk mahasiswa dan penghargaan untuk Young Film Director.
Beberapa finalis citra pariwara –advertising festival-


































KESIMPULAN
Seni rupa kontemporer adalah seni rupa yang tidak mempunyai batasan. Kebebasan berseni adalah point yang penting dalam aliran seni ini. Sejak beberapa tahun lalu, perkembangan kontemporer di dunia sangat pesat dan berkembang, tidak terbatas pada seni-seni murni, namun sampai pada tahap dimana seni itu bisa dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula hal itu berpengaruh di Indonesia. Negeri yang kaya akan sumber daya ini dikenal sebagai negeri yang memegang erat nilai-nilai tradisional, dan seni rupa kontemporer membawa angin segar bagi dunia seni di Indonesia. Menghadirkan nuansa yang segar dan baru, serta membuka wawasan masyarakat, bahwa seni tidak terbatas pada hal-hal yang monoton, bahwa seni bisa dikembangkan dan diterapkan dalam aspek apapun dalam kehidupan manusia. Namun, tidak lepas dari norma-norma yang berlaku di Indonesia, terkadang seni kontemporer dianggap merusak citra. Karena banyaknya pornografi yang mengatasnamakan seni dan banyaknya seni yang dilihat sebagai objek pornografi semata. Tetap saja hal ini tidak membuat inspirasi, keterampilan dan kekreativan para seniman menjadi dibatasi. Seniman mencari setiap jalan yang ada untuk menunjukkan bahwa seni kontemporer bukanlah seni yang merusak moral.
Sampai sekarang ini, seni rupa di Indonesia berkembang setiap harinya. Dan yang disorot oleh publik dan para pengamat seni tak lain adalah aliran kontemporer ini. Yang membuka wawasan lebih luas bagi masyarakat, terutama masyarakat perkotaan. Galeri-galeri seni dipadati oleh jadwal untuk aliran ini. Tarian dan seni panggung yang artistik bermunculan. Dan tidak sedikit seniman tradisional Indonesia yang mencoba-coba kontemporer dan merasakan yang diperjuangkan di dalamnya tak lain adalah kebebasan berekspresi. Selain itu, tidak hanya menyuarakan kebebasan, seni rupa kontemporer juga peduli terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi di dunia. Dengan akal dan sedikit keterampilan, bermunculan banyak kritikan dan upaya mengajak manusia untuk lebih mencintai alamnya yang sudah mulai rusak.
Menurut kelompok kami, untuk beberapa waktu mendatang, seni kontemporer Indonesia bisa mencetak nama di luar negeri, dilihat banyaknya bermunculan seniman yang kreatif. Secara keseluruhan, bisa disimpulkan bahwa seni kontemporer yang mulai menaiki tangga kepopuleran di Indonesia sungguh berkembang dan akan terus berkembang, mengajak kita untuk menggali lebih dalam pemikiran kritis dan kreatif, yang menjadi warna-warni tersendiri bagi dunia seni di Indonesia.

era soekarno

ARSITEKTUR ERA SOEKARNO

MONUMEN NASIONAL

· Dasar dan Tujuan Pembangunan Monumen Nasional (Monas)

Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memiliki wilayah dari Sabang sampai Merauke, diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 sebagai hasil perjuangan kemerdekaan rakyat Indonesia dari penjajahan selama kurang lebih 350 tahun.

Untuk mengenang dan melestarikan kebesaran perjuangan bangsa Indonesia yang dikenal dengan Revolusi Kemerdekaan Rakyat Indonesia 17 Agustus 1945 dan untuk generasi sekarang dan generasi masa mendatang, maka dibangunlah sebuah tugu peringatan yang kemudian dikenal sebagai Tugu Monumen Nasional (Monas).

Pembangunan Tugu Monumen Nasional (Monas) berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 214 Tahun 1959 tanggal 30 Agustus 1959 tentang Pembentukan Panitia Monumen Nasional yang diketuai oleh Kolonel Umar Wirahadikusumah, Komandan KMKB Jakarta Raya. Pembangunan Tugu Monumen Nasional baru terwujud ketika Republik Indonesia genap berusia dua windu atas dasar gagasan Presiden Republik Indonesia Pertama Ir.Soekarno, dan pemancangan tiang pertama sebagai awal pembangunan Tugu Monumen Nasional dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Rancangan Tugu Monumen Nasional dibuat oleh Arsitek terkenal Indonesia yaitu Soedarsono dan penasehat konstruksi adalah Prof. Dr. Ir. Roosseno.

Pembangunan Tugu Monumen Nasional dibiayai oleh sebagian besar dari sumbangan masyarakat bangsa Indonesia secara gotong royong dan mulai dibuka untuk umum pada tanggal 18 Maret 1972 berdasarkan Keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor Cb.11/1/57/72.

· Ciri Khas Tugu Monumen Nasional

Arsitek Tugu Monumen Nasional dan dimensinya pernah mengandung lambang khas budaya bangsa Indonesia. Bentuk tugu yang menjulang tinggi melambangkan lingga (Alu/Antan), sedangkan pelataran cawan melambangkan Yoni (Lumpang). Alu dan Lumpang merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah pribumi Indonesia.

Lingga dan Yoni melambangkan positif dan negatif, seperti lelaki dan perempuan, siang dan malam, air dan api, langit dan bumi sebagai lambang dari alam yang abadi.

Dipelataran puncak tugu, api nan tak kunjung padam, melambangkan tekad bangsa Indonesia untuk berjuang yang tidak akan pernah surut sepanjang masa.

Tinggi pelataran cawan 17 meter dan tinggi ruang museum sejarah 8 meter, luas pelataran cawan yang berbentuk bujur sangkar berukuran 45 x 45 m merupakan pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI 17 – 8 –1945.

29082008(009)

· Bagian-bagian Utama Tugu Monumen Nasional

- Ruang Museum Sejarah

Ruang Museum Sejarah terletak 3 meter di bawah permukaan halaman Tugu Monumen Nasional dengan ukuran luas 80 x 80 meter. Dinding, tiang, dan lantainya secara keseluruhan berlapiskan marmer.

Di ruang Museum Sejarah terdapat 51 jendela peragaan (Diorama) yang mengabadikan peristiwa sejarah sejak jaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia, perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia hingga masa pembangunan Orde Baru.

29082008(066)29082008(062)

29082008(063)

- Ruang Kemerdekaan

Ruang kemerdekaan berbentuk Amphitheater yang terletak di dalam cawan Tugu Monumen Nasional. Di dalamnya terdapat 4 Atribut Kemerdekaan Republik Indonesia, Peta NKRI, Bendera Sang Saka Merah Putih, Lambang Negara Bhineka Tunggal Ika, dan Pintu Gapura yang berisi Naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

29082008(023)

29082008(015)

29082008(019)

- Pelataran Puncak

Pelataran Puncak Tugu Monumen Nasional terletak pada ketinggian 115 meter dari Tugu Monumen Nasional. Dengan elevator tunggal berkapasitas maksimum 11 orang pengunjung dapat mencapai pelataran puncak yang luasnya 11 x 11 meter dan dapat menampung sebanyak 50 orang. Di pelataran ini pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta. Di sekeliling rangka elevator di dalam badan tugu, terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi.

- Lidah Api Kemerdekaan

Lidah Api di pelataran puncak dibuat dari perunggu seberat 14,5 ton dengan tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter. Terdiri dari 77 bagian yang disatukan. Seluruh permukaan Lidah Api berlapiskan emas (gold leaf) seberat kurang 50 kg. ketinggian dari halaman Tugu Monumen Nasional sampai dengan puncak lidah api dalah 132 meter.

· Dasar Dan Tujuan Pembangunan Monumen Soekarno – Hatta Proklamator Kemerdekaan RI

- Pembangunan Monumen Kemerdekaan RI yang terletak di jalan Proklamasi 56 Jakarta, atas gagasan Presiden Republik Indonesia Soeharto yang dicetuskan pada tanggal 19 Agustus 1974 dan direalisasikan pembangunannya berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 1979 tanggal 28 Nobember 1979.

Tujuan pembangunan Monumen ini adalah sebagai penghargaan dan tanda terima kasih yang setinggi-tingginya kepada para pejuang bangsa atas pengorbanan jiwa dan raga demi kemerdekaan dan para pendiri Republik Indonesia khususnya Bung Karno dan Bung Hatta yang telah mewakili seluruh Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

v Tugu Proklamasi atau Tugu Petir

Di jalan proklamasi, Jakarta pusat pun dibangun Tugu Proklamasi atau Tugu petir, sebuah tugu peringatan proklamasi kemerdekaan RI. Tugu Proklamasi berdiri di tanah lapang kompleks Taman Proklamasi di Jl. Proklamasi (dahulunya disebut Jl. Pegangsaan Timur No. 56), Jakarta Pusat. Pada kompleks juga terdapat monumen dua patung Soekarno-Hatta berukuran besar yang berdiri berdampingan, mirip dengan dokumentasi foto ketika naskah proklamasi pertama kali dibacakan. Di tengah-tengah dua patung proklamator terdapat patung naskah proklamasi terbuat dari lempengan batu marmer hitam, dengan susunan dan bentuk tulisan mirip dengan naskah ketikan aslinya. Patung Bung Karno dibuat dari perunggu seberat 1200 kg dan tinggi 4,60 meter dengan menggambarkan wajah Bung Karno ketika berusia 46 tahun, sedangkan patung Bung Hatta terbuat dari perunggu seberat 1200 kg dan tingginya 4,30 meter dengan menggambarkan wajah Bung Hatta ketika berusia 43 tahun.

- Setelah era reformasi, selain menjadi tempat yang spesial untuk acara peringatan Hari Kemerdekaan RI tiap tahunnya, lokasi ini pun menjadi tempat pilihan bagi berkumpulnya para demonstran untuk menyuarakan pendapat-pendapatnya.

- Lain halnya ketika sore menjelang. Pada hari-hari yang biasa, para penduduk yang tinggal tak jauh dari lingkungan taman ini kerap berkunjung ke Tugu Proklamasi untuk berbagai aktivitas. Tempat ini menjadi tempat favorit anak-anak bermain, arena berolahraga, tempat berkumpul dan bertemu, atau hanya untuk duduk-duduk saja menghabiskan sore hingga senja datang.

- Teks Proklamasi diukir pada lempengan perunggu seberat 600 kg yang dibesarkan sebanyak 200 kali dari naskah aslinya dengan ukuran panjang 290 cm dan lebar 196 cm, serta diletakkan pada lima balok yang merentang dari sirip tengah yang melambangkan Pancasila.

D:\fiAnTy\Photo\dari hp\monas\29082008(078).jpg

Jumlah anak tangga Monas adalah 26. Hal ini melambangkan jumlah provinsi di Indonesia saat itu.

D:\fiAnTy\Photo\dari hp\monas\29082008(073).jpg

Merupakan relief yang menggambarkan perjuangan Bangsa Indonesia hingga mencapai Kemerdekaan.

Pagar berwarna hijau yang menggambarkan bambu runcing dengan jumlah 1945 yang memagari Monas.

MASJID ISTIQLAL

Sekilas Tentang Masjid Istiqlal

Pada tanggal 7 desember 1954 beberapa tokoh islam mendirikan suatu yayasan yang diberi nama Yayasan Masjid Istiqlal. Tujuan daripada yayasan tersebut adalah mendirikan sebuah Masjid Agung dengan nama Masjid Istuqlal yang berlokasi di Jakarta. Istiqlal berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah kemerdekaan. Kata ini dipakai sebagai rasa syukur kaum muslimin terhadap Allah yang telah menganugrahkan kemerdekaan setelah mengalami penjajahan dengan masa yang cukup panjang. Pembangunan Masjid ini juga merupakan simbol dari peran kaum muslimin dalam mempertahankan Republik tercinta ini. Masjid Istiqlal merupakan Masjid terbesar, bukan hanya di Indonesia tapi juga di Asia Tenggara.

Masjid ini didirikan pada tahun 1961 dan selesai pada tahun 1978. pembangunan Masjid memerlukan waktu sekitar 17 tahun, berawal pada masa Presiden Soekarno dan diresmikan penggunaannya pada masa Presiden Soeharto.

Pada tahun 1955 diadakan sayembara untuk memperoleh sebuah rencana untuk menggambar Masjid Istiqlal. Peserta sayembara yang terdaftar ada 30 orang dan hanya 27 peserta saja yang menyerahkan gambar. Diantara mereka hanya 22 peserta yang memenuhi persayartan lomba. Ada 5 pemenang sayembara tersebut :

o F.Silaban dengan sandi ‘Ketuhanan’

o R.Oetoyo dengan sandi ‘ Istiqfar’

o Hans Groenewegen dengan sandi ‘ Salam’

o Lima orang mahasiswa ITB dengan sandi ‘ Ilham’

o Lima orang mahasiswa ITB dengan sandi ‘ Khatulistiwa’

Setelah diadakan penilaian terhadap kelima peserta tersebut, maka juri sepakat untuk memilih sandi “Ketuhanan” dengan Asritek F. Silaban sebagai pemenangnya. Setelah mempelajari beberapa literature tentang masjid dan berkonsultasi dengan para ulama, maka F. Silaban memulai pekerjaannya. Dan jadilah sebuah masjid yang megah sebagaimana kita saksikan sekarang. Masjid Istiqlal mempunyai luas tanah 9,5 hektar ini terdiri dari sebuah bangunan masjid, taman, kolam air mancur, serta sungai yang mengelilinginya. Bangunan masjid terdiri dari gedung utama, gedung pendahuluan, teras raksasa, menara, dan lantai dasar.

Gedung Induk atau Gedung Utama

Gedung induk terdiri dari lantai utama yang berfungsi untuk shalat berkapasitas 16.000 orang dan pada samping kiri, kanan, serta belakang terdapat lantai bertingkat lima yang dapat menampung jama’ah sebanyak 61.0000 orang. Gedung ini memiliki 12 pilar besar sebagai symbol tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pilar-pilar tersebut menyangga sebuah kubah raksasa yang memiliki garis tengah 45 m. Angka tersebut merupakan simbol tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Pada kubah tertulis Ayat Kursi dan surat al-ikhlas yang diawali dengan basmalah.

Pada dinding bagian depan masjid ini terdapat tulisan kaligrafi, disebelah kanan dan kiri terdapat lafadz Allah dan Muhammad. Sedangkan pada bagian tengah agak ke atas ada tulisan berbunyi “La illaha IllaLLah” yang berarti tidak ada Tuhan selain Allah. Dibawah tulisan ini terdapat suatu tempat yang terdiri dari Mihrab dan Mimbar. Mihrab terletak di antara tangga dan Mimbar. Ini adalah tempat imam ketika melaksanakan shalat pada saat tertentu seperti shalat idul fitri dan idul adha. Tempat yang terletak di sebelah kiri agak ke atas disebut Mimbar, yakni tempat bagi khatib dalam berkutbah pada hari jum’at atau hari raya idul fitri dan hari raya idul adha. Dibawah mimbar adalah tempat mu’adzin mengumandangkan adzan lima waktu. Pada hari jum’at gedung utama ini penuh oleh para jama’ah yang melaksanakan shalat jum’at.

290820081841.jpg

Gedung Induk dengan 12 pilar besar

290820081834.jpg

Kubah raksasa yang bertuliskan Ayat Kursi dan surat al-ikhlas.

290820081839.jpg290820081840.jpg

Bagian tengah agak ke atas ada tulisan berbunyi “La illaha IllaLLah” yang berarti tidak ada Tuhan selain Allah. Dibawah tulisan ini terdapat suatu tempat yang terdiri dari Mihrab dan Mimbar.

Gedung Pendahuluan

Dibelakang gedung induk terdapat gedung pendahuluan yang berfungsi sebagai penghubung ke lantai atas. Selain itu juga berfungsi untuk shalat. Gedung ini dapat menampung jama’ah sebanyak 8.000 orang. Di atasnya terdapat sebuah kubah bergaris tengah 8 m, yang dijadikan symbol bulan Agustus bagi kemerdekaan RI.

Teras Raksasa

Di negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim, biasanya terdapat sebuah masjid besar yang memiliki teras yang sangat luas. Masjid Istiqlal mempunyai teras raksasa berukuran 19.800 m2 yang dapat menampung sekitar 50.000 jama’ah. Teras ini berfungsi sebagai tempat melaksanakan ibadah shalat, ketika gedung induk dan gedung pendahuluan dipenuhi oleh jama’ah, khususnya pada saat Idul Fitri dan Idul Adha.

Selain untuk melaksanakan ibadah shalat, sewaktu-waktu gedung ini juga dapat dipergunakan untuk berbagai kegiatan keagamaan, seperti Musabah Tilawatil Qur’an, latihan manasik haji untuk siswa-siswi Taman Kanak-kanak se-DKI. Tempat ini juga bisa dipakai utuk shooting film yang memiliki dampak positif bagi kaum muslimin dan tidak merusak citra masjid.

Bangunan ini memiliki emper keliling yang berfungsi sebagai tempat penghubung ke gedung induk dan gedung pendahulan. Teras raksasa ini tidak pararel dengan gedung induk yang menghadap ke arah kiblat, melainkan mengarah ke Monumen Nasional. Hal ini menunjukkan Masjid Istiqlal sebagi Masjid Nasional memiliki kaitan yang erat dengan sejarah bangsa Indonesia. Keterkaitan Masjid Istiqlal dengan Monumen Nasional merupakan simbol dari peran kaum muslimin dalam berjuang menegakkan kemerdekaan RI. Karena bangunan tidak mengarah ke kiblat, maka diadakan petunjuk arah kiblat bagi jama’ah.

290820081850.jpg

Lantainya di desain sebagai tempat untuk sholat, setiap kotak berukuran 60 x 100 cm.

Menara dan Bedug

Berdiri tegak dan lurus menembus langit biru. Tampak indah dan bergaya arsitektur modern. Menara ini dirancang berlubang-lubang untuk mengurangi tekanan dan hembusan angin. Tingginya mencapai 6.666 cm sesuai dengan ayat yang terdapat dalam kitab suci al-Qur’an. Di atas tempat adzan adalah puncak menara yang terbuat dari baja tahan karat seberat 28 ton dengan tinggi 30 meter. Pada awalanya, menara berfugsi sebagai tempat dikumandangkan gema adzan, kemudian berubah menjadi tempat pengeras suara agar gema adzan terdengar sampai ke tempat yang jauh.

Di bawah menara terdapat sebuah bedug yang berukuran sangat besar, dengan garis tengah 1,71 m. terbuat dari kayu yang berlubang dan kulit sapi. Bedug adalah hasil kreatifitas yang menjadi bentuk kebudayaan islam lokal. Di desa-desa biasanya ditabuh setiap waktu shalat sebelum adzan dikumandangkan. Di Masjid Istiqlal, fungsi bedug telah digantikan dengan pengeras suara, namun tetap dilestarikan sebagi salah satu budaya islam Indonesia.

290820083956.jpg290820081853.jpg

290820083947.jpg

Lantai Dasar

Posisi lantai dasar ini berada di bawah gedung induk, gedung pendahuluan dan teras raksasa. Di bawah gedung induk ini terdapat ruangan kaca yang sangat luas. Ruangan ini pernah dipergunakan untuk festifal Istiqlal pertama dan kedua pada tahun 1991 dan 1995. pada saat ini ruangan tersebut, sebagiannya dipergunakan untuk Taman kanak-kanak Islam istiqlal. Pada hari raya idul fitri dan hari raya idul adha, biasanya dibuka untuk sholat jama’ah perempuan.

Di bawah teras raksasa terdapat puluhan ruangan yang terdiri dari 2 aula dan beberapa perkantoran. Aula ini berfungsi sebagai tempat diskusi ilmiah dan pertemuan. Perkantoran yang ada di sini terdiri dari perkantoran BPPMI (Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal) dan organisasi-organisai Islam yang tidak berafilasi terhadap golongan tertentu.

Di bawah emper raksasa dan gedung induk terdapat tempat wudhu, urinoir, dan kamar mandi beserta wc-nya yang berlokasi di sebelah barat, timur, selatan, dan utara. Dengan rincian sebagai berikut: tempat wudhu berjumlah 468 keran yang berada di emper utara, timur, dan selatan masjid. Di sebelah timur di bawah emper teras raksasa terdapat 2 lokasi urinoir yang berjumlah 80 ruang. Selain itu masih terdapat kamar mandi beserta wc-nya sebanyak 52 kamar yang terdapat di emper barat, timur, dan selatan.

GEDUNG POLA

Sebenarnya dari segi arsitektur tidak ada keistimewannya karena bentuknya memang fungsionil untuk maksud-maksud pameran. Dari segi sejarah, bangunan tersebut akan tercatat terutama sebagai banguna pengganti dari rumah dimana Proklamasi Kemerdekaan diserukan pada tanggal 17 Agustus 1945.

PATUNG –PATUNG MONUMENTAL

Patung Skala Kota

Patung Skala Kota pada periode 1959-1965 banyak dibangun. Selain untuk memperindah kota, juga dimaksudkan sebagai ekspresi peringatan semangat kepahlawanan Bangsa Indonesia. Patung-patung tesebut antara lain :

v Patung Selamat Datang di Jakarta

- Patung Selamat Datang dibangun menghadap ke Utara untuk menyambut para atlit peserta Asian Games IV tahun 1962, berlokasi di depan gedung Hotel Indonesia, tempat ini juga disebut Bunderan HI. Patung perunggu ini dibuat oleh Edhi Sunarso, dan dirancang oleh Henk Ngantung mantan Gubernur Jakarta.

v Patung Pahlawan atau Patung Pak Tani di Jakarta

- Nama resmi dari patung ini adalah Patung Pahlawan, tetapi karena bentuk dari figur lelaki yang memakai topi caping seperti yang sering dipakai oleh petani maka patung ini disebut Patung Pak Tani. Patung ini dibuat untuk memberi penghargaan pada para pejuang kemerdekaan Indonesia, dilambangkan dengan seorang lelaki memakai caping dan menyandang senapan sedang meminta restu pada wanita yang ada disisinya untuk maju ke medan perang.

- Cerita asal muasal patung ini dimulai ketika Presiden Soekarno berkunjung ke Moskow dan disana beliau terkesan pada patung-patung yang ada di ibukota Rusia tersebut, sehingga Presiden Rusia pada saat itu mengenalkan Presiden Soekarno pada seniman pembuat dari patung-patung tersebut, Matvei Manizer dan anaknya Otto Manizer. Yang kemudian diundang untuk datang ke Jakarta untuk membuat patung yang melambangkan semangat kemerdekaan, kemudian kedua pematung ini berkelana ke daerah-daerah pedesaan di Indonesia dan menemukan sebuah legenda Jawa Barat yang menceritakan seorang Ibu yang mengiringi anaknya untuk pergi ke medan perang, sang Ibu memberikan semangat supaya kuat tekadnya untuk memenangkan setiap peperangan, serta selalu ingat kepada orang tua dan negaranya.

- Patung perunggu ini dibuat di Rusia dan dibawa ke Indonesia menggunakan kapal laut, diresmikan pada tahun 1963 oleh Presiden Soekarno. Pada papan di monumen ini tertulis "Bangsa yang menghargai pahlawannya adalah bangsa yang besar" (dirangkum dari: Majalah "Seribu Wajah Jakarta" 1981)

v Patung Dirgantara di Jakarta

- Patung ini menghadap ke Utara dengan tangannya mengacung ke bekas Bandar Udara Internasional Kemayoran, lokasinya dekat dengan Markas Besar Angkatan Udara di Selatannya dan Bandar Udara Domestik Halim Perdana Kusuma di Tenggaranya.

- Melambangkan kekuatan angkatan udara Indonesia, dengan bentuk patung manusia yang kuat dan berani terbang menjelajah angkasa.

- Presiden Soekarno ingin menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan dilindungi oleh angkatan udara yang kuat dan dilayani oleh transportasi udara yang solid sebagai sarana perpindahan manusia.

- Bertempat di kawasan Pancoran dan juga disebut sebagai Patung Pancoran, patungnya memiliki tinggi 11 meter terbuat dari 11 ton perunggu, dengan landasan berbentuk lengkungan dari beton setinggi 27 meter.

- Dirancang oleh Edhi Sunarso, dibuat oleh seniman Keluarga Arca dari Yogyakarta, dan diawasi langsung oleh Presiden Soekarno sendiri, patung ini selesai dibangun dalam dua tahun (1964-1965).

- Ada gosip yang mengatakan bahwa Presiden Soekarno harus menjual mobilnya untuk membiayai pembuatan patung ini. Sayangnya sekarang monumen ini tertutupi oleh jalan layang dan jalan tol, dapat Anda lihat fotonya di galeri.

v Patung Pembebasan Irian Barat di Jakarta

- Patung perunggu ini dibuat untuk memperingati kebebasan Irian Barat atau Irian Jaya yang sekarang disebut Papua dari tangan penjajahan Belanda, dilambangkan dengan seorang laki-laki dengan rantai yang sudah putus mengangkat tangannya sebagai ekpresi kemerdekaan.

Berlokasi di Lapangan Banteng dekat Hotel Borobudur dan Gedung Departemen Keuangan, daerah ini dulunya dipakai untuk terminal bus, tetapi sekarang dipakai untuk tempat budi daya dan pameran tanaman.

v Patung Pangeran Diponegoro di Taman Monas, Jakarta

- Patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kuda ini merupakan sumbangan dari Ciputra dan diadopsi dari lukisan Hendra Gunawan. Selanjutnya diwujudkan dalam bentuk patung oleh Moenir Pamoentjak dengan tinggi 9 meter dan terbuat dari perunggu dengan bobot 10 ton.


Patung-patung yang dirancang dikatakan sebagai rancangan beraliran ’realis’ yaitu patung berwujud manusia dengan karakter yang disesuaikan dengan misi tertentu.

KESIMPULAN

MONUMEN NASIONAL

Ciri Khas Tugu Monumen Nasional adalah :

  • Bentuk tugu yang menjulang tinggi melambangkan lingga (Alu/Antan)
  • pelataran cawan melambangkan Yoni (Lumpang). Alu dan Lumpang merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah pribumi Indonesia.Lingga dan Yoni melambangkan positif dan negatif, seperti lelaki dan perempuan, siang dan malam, air dan api, langit dan bumi sebagai lambang dari alam yang abadi.
  • Dipelataran puncak tugu, api nan tak kunjung padam, melambangkan tekad bangsa Indonesia untuk berjuang yang tidak akan pernah surut sepanjang masa.
  • Tinggi pelataran cawan 17 meter dan tinggi ruang museum sejarah 8 meter, luas pelataran cawan yang berbentuk bujur sangkar berukuran 45 x 45 m merupakan pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI 17 – 8 –1945.
  • Jumlah anak tangga Monas adalah 26. Hal ini melambangkan jumlah provinsi di Indonesia saat itu.

Bagian-bagian Utama Tugu Monumen Nasional adalah :

- Ruang Museum Sejarah

- Ruang Kemerdekaan

- Pelataran Puncak

- Lidah Api Kemerdekaan

MASJID ISTIQLAL

Masjid Istiqlal mempunyai luas tanah 9,5 hektar ini terdiri dari sebuah bangunan masjid, taman, kolam air mancur, serta sungai yang mengelilinginya.

Bangunannya terdiri dari :

- Gedung utama

- Gedung pendahuluan

- Teras raksasa

- Menara

- Lantai dasar

GEDUNG POLA

Sebenarnya dari segi arsitektur tidak ada keistimewannya karena bentuknya memang fungsionil untuk maksud-maksud pameran. Dari segi sejarah, bangunan tersebut akan tercatat terutama sebagai banguna pengganti dari rumah dimana Proklamasi Kemerdekaan diserukan pada tanggal 17 Agustus 1945.

PATUNG –PATUNG MONUMENTAL

Patung Skala Kota

Patung Skala Kota pada periode 1959-1965 banyak dibangun. Selain untuk memperindah kota, juga dimaksudkan sebagai ekspresi peringatan semangat kepahlawanan Bangsa Indonesia.

Patung-patung tesebut antara lain :

- Patung Selamat Datang di Jakarta.Patung Selamat Datang berlokasi di depan gedung Hotel Indonesia, tempat ini juga disebut Bunderan HI.

- Patung Pahlawan Diponegoro di Taman Monas, Jakarta.

- Patung Pahlawan atau Patung Pak Tani di Jakarta.

- Patung Pembebasan Irian Barat di Jakarta.

- Patung Dirgantara di Jakarta, bertempat di kawasan Pancoran dan juga disebut sebagai Patung Pancoran

Presiden Soekarno menonjolkan nasionalisme di segala bidang salah satunya arsitektur. Kesempatan- kesempatan untuk menciptakan karya oleh putra-putra Indonesia sendiri dimantapkan, dengan peranan utama oleh Presiden Soekarno sendiri, dengan pembantu-pembantunya yang pada waktu itu dekat, seperti arsitek Silaban dan Sudharsono. Proyek mercusuar, dibangun berurutan, mulai dari pendirian patung-patung utnuk memperindah kota, monumen-monumen kejayaan yang hebat, stadion olahraga yang raksasa dan gedung-gedung pemerintahan yang megah, semuanya dari yang ”biasa” sampai yang ”luar biasa”.